Partisipasi Warga Negara: Kunci untuk Memperkuat Integrasi Nasional
Â
Integrasi nasional merupakan dasar utama dalam membangun kesatuan dan keharmonisan di negara yang memiliki keragaman seperti Indonesia. Dengan keberagaman suku, budaya, agama, dan latar belakang sosial, menjaga serta memperkuat integrasi nasional menjadi tantangan yang memerlukan kontribusi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Salah satu elemen kunci untuk mencapai tujuan ini adalah peran serta warga negara. Keterlibatan aktif setiap individu dalam kehidupan sosial, berbangsa, dan bernegara menjadi faktor penting untuk menjaga persatuan dan menciptakan kehidupan yang harmonis di tengah perbedaan. Hal ini dapat dicapai melalui sikap toleransi, saling menghargai, dan semangat gotong royong yang harus terus dipupuk dalam kehidupan sehari-hari demi terciptanya bangsa yang kuat dan bersatu.
Partisipasi masyarakat tidak terbatas pada konteks politik, seperti pemilu atau kebijakan publik, tetapi juga mencakup kontribusi dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Dalam hal ini, lembaga pendidikan memiliki peran dalam mencetak individu yang berdaya, berilmu, dan memiliki kepedulian terhadap bangsa. Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi yang berlandaskan nilai-nilai Islam, turut berperan aktif dalam mencetak generasi muda yang memiliki pemahaman mendalam tentang pentingnya integrasi nasional melalui partisipasi aktif dalam berbagai bidang.
Salah satu contoh nyata dari kontribusi lulusan Unissula adalah sarjana farmasi dan profesional apoteker. Sebagai bagian dari tenaga kesehatan, peran mereka tidak hanya terbatas pada pelayanan farmasi atau pengelolaan obat, tetapi juga dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan sebagai salah satu komponen utama dalam membangun bangsa yang kuat dan bersatu. Melalui pendekatan yang profesional, sarjana farmasi dan apoteker memiliki kesempatan besar untuk mendekatkan diri dengan masyarakat di berbagai lapisan, mengedukasi mereka tentang pola hidup sehat, serta menciptakan lingkungan yang lebih produktif dan harmonis.
Integrasi nasional, isu kesehatan seringkali menjadi salah satu tantangan yang dapat mempengaruhi stabilitas sosial dan ekonomi. Wilayah terpencil masih minim akses terhadap tenaga kesehatan dan obat-obatan, seringkali menjadi cerminan adanya ketimpangan yang dapat menghambat proses integrasi. Di sinilah partisipasi aktif dari tenaga kesehatan, termasuk profesional apoteker lulusan UNISSULA, sangat dibutuhkan. Dengan turun langsung ke lapangan, mereka dapat memberikan solusi konkret untuk meningkatkan akses kesehatan di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih. Hal ini tidak hanya memperbaiki kualitas hidup masyarakat, tetapi juga menumbuhkan rasa kepercayaan terhadap pemerintah dan lembaga pendidikan yang mencetak profesional berintegritas.
Sebagai tenaga kesehatan, apoteker berperan dalam memerangi peredaran obat ilegal dan penyalahgunaan obat-obatan yang seringkali merusak tatanan sosial dan mengganggu stabilitas nasional. Melalui edukasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, mereka memiliki tanggung jawab moral dan profesional untuk menjaga masyarakat dari ancaman tersebut. Dengan partisipasi aktif dalam berbagai program kesehatan, baik yang bersifat preventif maupun kuratif, apoteker dapat berkontribusi pada pembangunan bangsa yang sehat, produktif, dan berdaya saing.
Partisipasi masyarakat tidak hanya sebatas peran dalam profesi formal mereka, tetapi juga dalam kegiatan-kegiatan sosial yang memperkuat solidaritas antar warga. Profesional apoteker, sebagai bagian dari masyarakat terdidik, memiliki peran dalam membangun dialog yang konstruktif dengan masyarakat, menciptakan kesadaran tentang pentingnya kebersamaan, serta menanamkan nilai-nilai toleransi dan gotong royong. Nilai-nilai tersebut merupakan bagian dari warisan budaya bangsa yang harus dijaga dan dikembangkan di era modern.
Di lingkungan akademik Unissula, nilai tersebut terus ditanamkan kepada para mahasiswa melalui pendekatan pembelajaran yang berbasis Islam dan nilai kebangsaan. Mahasiswa diajarkan untuk tidak hanya fokus pada keilmuan semata, tetapi juga memiliki kepekaan sosial yang tinggi serta tanggung jawab moral terhadap pembangunan bangsa. Selain itu, mahasiswa didorong untuk memahami pentingnya menjaga harmoni di tengah keberagaman sebagai bagian dari integrasi nasional.
Sebagai lulusan sarjana farmasi dan apoteker profesional, mereka diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu membangun sinergi antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kemanusiaan untuk memperkuat integrasi nasional. Dengan kompetensi yang dimiliki, lulusan Unissula diharapkan dapat berkontribusi secara nyata dalam menciptakan masyarakat yang sehat, berdaya saing, serta tetap memegang teguh nilai-nilai kebangsaan dan keislaman.
Integrasi nasional pada hakikatnya merupakan proses yang berkelanjutan dan memerlukan komitmen dari semua pihak. Partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk tenaga profesional seperti apoteker, menjadi salah satu faktor utama yang dapat mempercepat proses tersebut. Dengan turun langsung ke masyarakat, memberikan solusi nyata terhadap permasalahan yang dihadapi, serta membangun komunikasi yang harmonis, apoteker memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas dan persatuan bangsa.