Mohon tunggu...
nurlaili
nurlaili Mohon Tunggu... Editor - jalankan saja

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemerintah dalam Mengatasi Corona

3 April 2020   18:49 Diperbarui: 3 April 2020   20:19 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Covid 19 pertama kali ditemukan dikota wuhan pada bulan desember 2019 kasus ini telah dilaporkan di berbagai negara termasuk indonesia di dalam pidato presiden Joko Widodo  menyanpaikan kepada seluruh warga untuk berpartisipasi dalam mencegah penyebaran penyakit ini. 

pemerintah menanggapi tentang hal ini dengan serius tentang kasus ini dan tidak mudah untuk ditangani namun pemerintah berusaha dalam penanganan tersebut salah satunya adalah himbauan kepada seluruh kementrian agar ikut membantu dalam menyelesaikan permasalahan ini. himbauan yang dikeluarkan baik pemerintah daerah untuk tetap beraktivitas dirumah dan menghindari kerumunan banyak orang. 

Didaerah aceh sedang mengalami covid 19 j tetapi  berbeda cara menangani permasalahan covid 19 pemerintah menghimbau untuk tidak membuat kerumunan ramai,tetapi mereka membuat zikir bersama dan pawai dijalan sambil berdo'a. hal itu adalah tradisi turun temurun yang sering dilakukan pendahulu mereka untuk menolak bala,misalnya wabah penyakit yang menula,serangan hama tanaman padi dan musim kemarau.

Ratusan tahun silam di Aceh pernah terjadi wabah penyakit menular berbahaya yang dinamakan thaun ija brok (thaun kain busuk) untuk menjauh kan penyakit tersebut warga aceh dikala itu melakukan zikir dan berdo'a kepada allah sambil berjalan kaki mengelilingi perkampungan mereka.

Dengan kondisi seperti ini semoga masyarakat patuh dan peduli dengan himbauan yang dilakukan pemerintah hindari kerumunan dan jaga kebersihan agar kita terhindar dari covii 19 dan pemerintah cepat mengatasi masalh kasus ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun