Mohon tunggu...
nur laila qurrota
nur laila qurrota Mohon Tunggu... Apoteker - mahasiswa universitas airlangga

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Pelayanan oleh Apoteker di Apotek Mulyorejo

23 November 2024   09:00 Diperbarui: 23 November 2024   09:02 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Faktor lain yang berperan adalah lingkungan apotek yang nyaman dan kondusif untuk komunikasi. Fasilitas yang memadai, seperti ruang konsultasi yang terpisah atau meja pelayanan yang nyaman, membantu menciptakan suasana yang tenang bagi pasien. Hal ini mendukung proses komunikasi yang lebih efektif antara apoteker dan pasien.

Selain memberikan informasi yang jelas tentang obat, apoteker di Apotek Mulyorejo juga menunjukkan sikap keterbukaan yang sangat penting dalam komunikasi terapeutik. Sebagai contoh, ketika klien mencari obat tertentu yang sedang habis stoknya, apoteker tidak hanya memberi tahu tentang kehabisan stok obat tersebut, tetapi juga menawarkan alternatif yang bisa digunakan, disertai dengan penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan obat pengganti tersebut. Sikap keterbukaan ini sangat penting, karena menunjukkan bahwa apoteker memiliki perhatian lebih terhadap kebutuhan pasien, tidak hanya sekadar menjual obat.

Keterbukaan juga terlihat ketika apoteker memberikan informasi tentang cara penyimpanan obat yang tepat. Hal ini membantu pasien untuk menjaga kualitas obat dan mencegah kerusakan yang dapat mempengaruhi efektivitas pengobatan.

Setelah menerima penjelasan mengenai obat yang diberikan, klien di Apotek Mulyorejo memberikan umpan balik yang positif. Pasien menunjukkan pemahaman yang baik mengenai informasi yang disampaikan oleh apoteker. Umpan balik ini sangat penting dalam mengukur efektivitas komunikasi terapeutik. Dengan memahami pesan yang disampaikan, pasien dapat menggunakan obat dengan cara yang benar dan sesuai dengan instruksi apoteker, yang pada akhirnya akan mendukung proses penyembuhan atau pencegahan penyakit.

Menurut saya secara keseluruhan, penerapan komunikasi terapeutik oleh apoteker di Apotek Mulyorejo sangat baik. Apoteker tidak hanya berfungsi sebagai pemberi obat, tetapi juga sebagai edukator yang memberikan informasi yang diperlukan oleh pasien. Melalui sikap ramah, keterbukaan, dan penjelasan yang jelas mengenai obat, apoteker di Apotek Mulyorejo telah menciptakan hubungan yang baik dengan pasien. Keberhasilan komunikasi terapeutik ini tidak hanya bergantung pada kemampuan apoteker untuk memberikan informasi, tetapi juga pada sikap empati, keterbukaan, dan kemampuan untuk mendengarkan dan merespons kebutuhan pasien dengan tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun