Mohon tunggu...
Nurlaila Indah
Nurlaila Indah Mohon Tunggu... Guru - @nurlailaindahj

I might be the one you'd never like to know about, but I'm the pearl that you could only find in the deep of the sea. :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya Kemerdekaan

17 Agustus 2021   10:21 Diperbarui: 17 Agustus 2021   10:33 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Meski merah putih telah berkibar di bumi pertiwi

Perjalanan menuju setitik cahaya bernama "Kemerdekaan"

terasa begitu semu dan berliku

Mungkin kita terlupa

dengan perihnya luka menganga dan darah yang membasahi sekujur tubuh kala itu

Kita tak pernah merasakan kehilangan dari tiap

Nyawa yang terenggut dalam perang berkecamuk

Ataupun suara jerit dan tangis di antara peluh

yang mengisi hari-hari sendu tak berarah

Tatapan mata mereka saat itu seakan mengisyaratkan

"Aku ingin merdeka."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun