BAHARUDDIN LOPA
Namaku Baharuddin Lopa aku dilahirkan di Balanipa,Polewali mandar 27 Agustus 1935. Kakek ku seorang Raja terpandang di daerahmandar, meskipun memiliki status Raja kehidupan Kakek sangat sederhana yangmenjadi turun temurun dalam keluarga ku. Pagi ini, Aku bersemangat bangunpagi karena harus mengikuti tes untuk masuk ke Universitas Hasanuddin yangsedari dulu menjadi tujuan ku sebagai jaksa Agung. Aku ingin menjadi jaksa yang adil dan jujur dalam menangani kasus apa pun, tidak akan menerimauang di luar hasil pekerjaan ku. Sedari kecil Aku selalu di didik untuk selaluhidup sederhana bagaimanapun keadaanya.
Sesampainya di sekolah, aku bertemudengan seorang guru dan ia bertanya
"Bagaimana Lopaapa kamu sudah siap untuk menjalankan tes ini?" sambil menepuk pundak ku, kitabertemu saat aku hendak masuk ke kelasku, nama nya pak Rian guru yang terkenalsangat baik dan lumayan dekat dengan ku.
"Insyaallahsaya siap pak, bagaimana hasil nya akan saya serahkan semuanya kepadaAllah" jawabku dengan penuh keyakinan dan percaya diri walaupun di dalamhati aku merasa gugup, tapi aku percaya aku bisa menjalankan tes itu karenahasil belajarku selama ini, Aku tidak akan menyiakan kesempatan yang sudah adadi depan mata ku.
"Harus!, kamu harus yakin dan percaya diri, bapak yakin kamu pasti bisa"
Mendengar ucapan pak Rian yang sangatmeyakinkan ku, aku semakin percaya diri dan semangat. Pak Rian sudah aku anggapsebagai bapak ku di sekolah karena seperti itu interaksi ku dengan pak Rian disekolah.
Jam 10.00WIB
Aku sudah duduk rapi dengan peralatan tulislengkap, siap menerima lembaran soal. Tak lupa aku selalu berdoa agar diberikemudahan dalam mengerjakan soal ini.
Jam 13.00WIB
Waktu terasa begitu cepat, aku selesaimengerjakan 100 soal dalam waktu 3 jam, aku merasa puas dengan hasil jawaban kutadi, semoga hasilnya bisa membawa ku ke Universitas yang di impikan. Akuberjalan menuju ruang kelas karena ruangan tes dengan kelas ku lumayan cukup jauhdari ujung ke ujung di perjalanan aku bertemu banyak orang orang yang mendukungku, aku merasa lega orang memberi ku semangat sehingga aku tidak perlu khawatirtetapi di satu sisi aku takut jika harus mengecewakan mereka.
"Wah gimanatadi tes nya? Susah kah? Atau biasa saja?" teman ku langsung bertanya ketika melihatku akan masuk kelas, dia ihsan teman dekat ku di kelas, dia selalu mendukung apapun yang aku lakukan, aku pun begitu selalu memberi hal-hal positif ke temantemanku terutama insan.
"Alhamdulillahberjalan lancar, soal yang keluar yang sudah aku pelajari jadi tidak terlalumenyulitkan ku mengerjakan soal soal nya tadi" jawab ku s5ambil jalanmenuju bangku dan melepas tas ku.
Karena hari ini aku hanya mengikutipelajaran terakhir di kelas jadi aku hanya duduk sebentar setelah itu akupulang ke rumah. Sesampainya di rumah aku disambut oleh ibu dan ayah ku di mejamakan.
"Ayo naksini makan dulu, pasti kamu cape seharian ini" ajak ibu ku yang sedangmenyiapkan makanan di meja. Aku selalu bangga dan bersyukur memiliki ibu yang sangatbaik.
"Iya Bubentar Lopa ganti baju dulu" jawab ku sambil menyalami tangan kedua orangtua ku.
"Cepat sanamumpung makanan nya masih pada hangat" suruh ayah ku.
Di mejamakan
"Bagaimanatadi tes nya?" ayah langsung bertanya kepadaku soal tes tadi.
"Alhamdulillahlancar yah" jawab ku sambil menarik kursi yang akan aku duduk.
"Alhamdulillahsemoga hasilnya tidak mengecewakan ya" jawab ibu sambil mengelus kepalaku.
"Amiinnn..."semuanya yang ada di meja makan.
"Udah ayosekarang makan dulu pasti kamu sudah lapar dari tadi" ayah memulai makannya.
Aku sangat bersyukur memiliki keluargayang selalu menyayangiku, mendukung dan memberikan semangat di setiap keputusanku, memiliki mereka saja sudah lebih dari cukup. Sekarang waktunya aku untukmemberikan semua yang aku bisa sampai membuat mereka bangga memiliki anakseperti ku. Tunggu aku sukses sampai aku menjadi Jaksa Hukum yang jujur danadil.
Bangsa ini sangat membutuhkan generasimuda yang berkualitas untuk memajukan negara ini, siapa lagi kalau bukan kita.Demi anak dan cucu nanti di masa depan agar bisa hidup layak dan nyaman.Sekarang waktu nya berjuang demi kebaikan bangsa ini.
Tidak ada hasil yang mengecewakan hanyasaja usaha mu yang terlalu sedikit, jangan menyia-nyiakan waktu masa muda mudengan hal hal yang negatif isi lah dengan hal yang positif insyaalla Allahakan selalu memberikan jalan terbaik ke setiap hamba nya yang mau berjuang demikebaikan.
13 Maret1953
Ini hari dimana pengumuman lulus atau tidakuntuk masuk Universitas Hasanuddin.
Aku bangunpagi dan langsung mandi siap siap untuk pergi ke sekolah. Ketika aku membukapintu untuk pergi sarapan ibu sudah ada di depan pintu memegang segelas susu.
"Rupanyakamu sudah bangun, jarang sekali kamu bangun sepagi ini dan sudah rapi"ucap ibu sambil memberikan segelas susu kepadaku.
"Iya bu akuharus sudah siap dari pagi karena sekarang adalah hari yang spesial, pengumumankelulusan ke Universitas yang aku inginkan" aku duduk kemudian meminumsusu buatan ibu.
"Ibu tidakakan lupa nak ini hari spesial untuk kamu anak ibu yang paling ibu sayang,semoga hari ini jadi hari yang bersejarah buat kamu nak" sambil mengeluselus kepala ku.
Ibu adalah sosok yang paling aku cintai didunia ini tidak boleh ada yang menyakiti ibu. Setelah beberapa saat akuberpelukan, aku dan ibu langsung pergi ke bawah untuk sarapan bersama ayah.
"Pagi inianak kebanggaan ayah udah rapi pasti kamu mau liat hasil tes ujuan kamu kemarin"tanya ayah setiba di meja makan.
"iya yahLopa mau liat hasil ujian kemarin, doa in ya ayah semoga Lopa bisa lulus dengannilai yang bagus" jawab ku.
"pastinyaanak ku" jawaban ayah selalu membuatku tenang.
Setelah 15 menit di meja makan, akulangsung berpamitan unutuk pergi ke sekolah.
"Ayah, ibu,Lopa mau berangkat dulu ya, Assalamu'alaikum"
"Hati hatinak" jawab ayah dan ibu.
Pagi jam 07.00
Aku sudah tiba di sekolah ku. Aku langsunglangsug pergi ke papan pengumuman, disana sudah banyak orang yang berkerumun.Ketika aku melihat ada namaku tertera disitu aku sangat terkejut akhirnya yangaku impikan akan jadi kenyataan.
"Wah Lopakamu hebat!!!"
"Lopaselamat ya"
"Memang beda aura seorang jaksa"
"Semangat yasupaya kamu jadi jaksa ya jujur"
Semua teman kelas ku terus memberi akusemangat dan selamat, mereka memang teman yang baik, satu kelas serasa sudahseperti keluarga.
Pulang sekolah aku langsung pulang untuksegera memberikan kabar baik ini.
"Assalamu'alaikumLopa pulang" sambil melepas sepatu ku.
"Waalaikumsalam"jawab ibu dari dalam rumah.
"AlhamdulillahBu Lopa lulus" sambil memeluk ibu bahagia.
"Alhamdulillah,ibu bangga sama kamu nak" sambil menangis terharu.
"Lopa harusmemberi tahu ayah" kata ku
"Nanti ibusampaikan, kamu mandi terus makan dulu sana" suruh ibu
"Baik Bu"aku langsung naik ke atas ke kamar untuk mandi dan makan.
Ayah sudah mendengar kabarnya dari ibu,dan ayah pun sama reaksinya ia bangga anak nya bisa diterima di universitasyang paling di impikan.
Lima tahunkemudian...
Tahun 1958
Diusiaku yang muda 23 tahun masih menjadimahasiswa Hukum di Universitas Hasanuddin.
Tahun 1960
Usiaku 25 tahun, aku dilantik sebagaibupati Majene Sulawesi Selatan, ditahun ini aku menjadi orang termuda yangmenjadi seorang bupati. Aku sudah banyak menangani kasus salah satunya Kasusyang ku tangani di wilayah ini yaitu menentang Andi Selle komandan Batalyon 701ia terkenal kaya karena melakukan penyelundupan. Kasus ini menjadi kasusterbesar yang pernah aku tangani. Walaupun banyak kecaman aku tetap tidak akanmundur demi mengungkap sebuah kebenaran.
Tahun 1970
Saya menyuruh ajudan saya menyerahkan uangsebesar 100 ribu pemberian hadiah dari Gubernur Sulawesi Tenggara, ke pantijompo di kediri.
"Ajudan kauberikan uang ini ke panti jompo di kediri" suruh ku
"Baikpak" langsung melaksanakan perintahku.
Tiba anakku memanggil
"Pah akuboleh meminjam mobil papah untuk keperluanku?" pinta anakku
"Tidak,papah tidak mengizinkan kamu meminjam mobil kantor papah" jawabku
Aku tidakpernah mengizinkan keluargaku memakai mobil kantor.
"Kalo gitu papahboleh belikan aku mobil?"
"Papah tidakpunya uang"
"Tapi kanpapah gajinya banyak tidak mungkin tidak ada uang, kalo papah bener tidak adauang biar aku cicil untuk membeli mobil"
"Papah akan belikan jika papah mampu, dari dulu papah bilang jangan dicicil begitu harus sesuai kemampuan kamu"
"Tapi kenapapapah ga ambil aja gajinya?"
"Papah tidakbisa ambil nak itu uang rakyat, lebih baik papah mengambil gaji papah dengangaji yang semestinya"
"Baikpah"
Kemudian, saya menelepon Jusuf Kallamenawarkan untuk membeli mobil termurah, Jusuf Kalla menawar 100 juta tetapikemahalan bagi saya, saya tawar menjadi 30 juta.
Tahun 1982
Selang dua tahun dilantik sebagai Bupati Majene, aku Menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi selatan, kemudian membuat pengumuman di surat kabar bahwa "saya meminta masyarakat atau siapa pun, tidak memberikan sogokan kepada anak buah saya",
Di satu waktu aku menghadiri pertemuan para jaksa bersama ajudanku, ketika di jalan aku melihat bensin mobil ku mau habis.
"Pak bensinmobil ini sudah mau habis apa kita mau isi bensin nya terlebih dahulu pak?"tanya ajudan di dalam mobil.
"Tak usahnanti saja pulang nya, saya takut terlambat" jawab ku.
"Baik pak"
Kemudian kita melanjutkan perjalanan menujugedung pertemuan tersebut. Setelah selesai rapat dan hendak pulang saya melihattermometer bensin sudah di keadaan penuh, saya penasaran siapa yang mengisikanbensin mobil ku.
"Ajudan,mengapa bensin mobil ini penuh? Bukannya tadi saya lihat bensin nya habis?"tanya ku penasaran.
"Oh tadi pakrekan bapak sesama jaksa mengisikan bensin mobil ini pak" jawab ajudan.
"Tidak bisasaya harus mengembalikan bensin nya, antar saya ke pom bensin tadi kamu isibensin" langsung suruh ku, ajudan ku mau tidak mau harus putar balik kepom bensin yang tadi.
Sesampai nya di pom bensin.
"Di dini paktadi saya mengisi bensin" tunjuk ajudan ku ke penjaganya.
"Bisa kamuambilkan lagi bensin yang tadi ajudan saya isi?" suruh ku ke penjaga pom bensinitu.
"Iya bisapak" turut penjaga pom bensin itu
Sudah di perjalanan pulang ke rumah ajudanbertanya
"Pak jikaboleh tau mengapa bensin nya bapa kembalikan?" tanya ajudan
"Saya tidak mau menerima apa pun dari siapa pun dalam bentuk barang atau uang" jawabku tegas membuat ajudanku tidak bisa berkata kata lagi.
Dengan keberanian yang tinggi dan kejujuran yang dipegang, saya menyeret pengusaha besar Tony Gosal dengan tuduhan memanipulasi 2 Milyar padahal sebelum nya Tony di kenal sebagai kebal hukum karena ia mengenal banyak orang yang berasal dari Hukum.
"Tidak adamanusia yang kebal Hukum" tegasku.
Saya pun pernah menjabar kejaksaan Tinggi Makassar.Saya berhasil meringkus Bob Hasan yang terkenal Koruptor kelas kakap salah satusahabat Suharto. Bob adalah pebisnis kayu dan mantan menteri perindustrian, sayaberhasil memasukkan ke dalam LP Nusakambangan meski saat itu Suharto sedangmemimpin.
Akibat itu Suharto tau bagaimana pergerakansaya yang bisa saja suatu saat mengancam keberadaannya, makan dari Tahun 1988-1995saya hanya ditugaskan sebagai Direktur Jendral Lembaga Permasyarakatan sehinggatidak disibukkan lagi dalam mengusut kasus hukum.
Tahun 1993
Saya mundur dari pencalonan gubernur Sulawesiselatan hanya beberapa jam sebelum pemilihan, dengan alasan tidak dapatmenerima rekayasa pemilihan suara.
9 Februari2001
Pada saat itu Gus Dur menjadi presiden RI,saya ditunjuk sebagai menteri kehakiman dan ham. Sekitar 4 bulan sebagai menteri, saya di tugaskan sebagai jaksa agung.
Tahun 6 Juni2001
Saya menjabat sebagai jaksa agung RI menggantikan Marzuki Darusma. Saya menjadi tumpuan harapan rakyat yang menuntut dan menambakkan keadilan, sejak menjabat jaksa agung saya mencetak deretan panjang konglomerat dan pejabat yang diduga terlibat KKN untuk diseret ke pengadilan, saya menyidik ArifinPanigoro menyelewengkan dan 75 juta, Akbar Tadjung korupsi bulog 40 milyar danNurdin Halid menggelapkan dana 115,7 milyar.
Tahun 3 Juli2001
Pada saat masa jabatan nya baru setengahbulan, Lopa meninggal di usia 66 tahun pada 3 Juli 2001 di Arab Saudi akibatada gangguan di jantungnya. Pada saat itu ia sedang menjalankan tugasnya keArab Saudi setelah ditunjuk oleh Gus Dur sebagai Jaksa Agung, ia harus menyerahterimakantugas duta besar kepada wakil Duta Besar KBRI Riyadh, Kemas Fachruddin. Setelahacara serah terima selesai, ia menyempatkan pergi ke Mekkah lewat darat selama10 jam untuk ibadah Umrah. Tepat Selasa pagi 3 Juli 2001 ia merasa mual-mualdan dilarikan ke rumah sakit Al-Hammadi, Riyadh. Lopa telah menetapkan standaryang tinggi kepada bagi para jaksa dalam menegakkan keadilan, ia mewariskankeberanian penegakkan hukum tanpa melihat siapa dan apa orang tersebut.
Hujanderas disertai kilat menyambar langit pada Selasa malam, 3 Juli 2001.Abdurrahman Wahid tersentak. Ia mengunci diri dalam kamarnya di Istana Negaradan menangis tersedu. Ketika tangisnya agak reda, Gus Dur berucap lirih
"Malam ini,salah satu tiang langit bumi Indonesia telah runtuh!"
Tangis dan ucapan Gus Dur baru terjelaskanketika panggilan telepon berdering pukul 11 malam dari Kedutaan Besar RepublikIndonesia di Riyadh, Arab Saudi.
"Banyakyang salah jalan tapi merasa tenang karena banyak teman yang sama-sama salah.Beranilah menjadi benar meskipun sendirian!"
"Allahberiman "Tegakkanlah kebenaran dan keadilan karena Allah", bukan karenaGus Dur, bukan karena ketua DPR sekalipun sekalipun terhadap dirimu sendiri."
NamaBaharuddin Lopa akan selalu dikenang sebagai seorang jaksa agung yangmemberikan teladan integritas sesungguhnya, lewat nilai-nilai kejujuran,keberanian, dan kesederhanaan yang ia pegang teguh hingga akhir hayatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H