Pendidikan merupakan faktor yang terdampak pada era wabah covid-19 tahun 2020 lalu. Padahal pendidikan merupakan ujung tombak dalam pendidikan kita di Indonesia. Belakangan ini, muncul sebuah aplikasi baru yang Bernama Chat GPT (Generative Pretrained Transformer). Chat GPT ini dikembangkan oleh Open AI, sebuah lembaga penelitian AI yang berbasis di San Fransisco dan didirikan pada tahun 2015 oleh beberapa ahli teknologi dan pengusaha yaitu Elon Musk, Sam Altman, dan kawan-kawannya.
Kehadiran ChatGPT tentu saja melahirkan pro dan kontra dalam pembelajaran yang serba digital. Lantas bagaimana kita sebagai mahasiswa menyikapi hal tersebut ?
Pandangan pendidikan terhadap penggunaan Chat GPTÂ
Melihat hal tersebut, tidak  heran  jika Chat GPT sering disebut sebagai pengganti Google. Tidak hanya itu, Chat GPT juga digunakan untuk membuat teks yang bisa dimanfaatkan oleh para mahasiswa atau pelajar untuk menyelesaikan tugasnya. Penggunaan OpenAI chat GPT-3 tidak secara langsung dapat mempengaruhi kemampuan berfikir siswa dan mahasiswa. GPT-3 adalah sebuah model language processing yang dapat digunakan untuk menghasilkan teks yang tampak seperti ditulis oleh manusia. Ia tidak dapat memberikan pemahaman yang mendalam atau memberikan solusi masalah kepada siswa dan mahasiswa.
Sebagai language model yang canggih, GPT-3 dapat membantu siswa dan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas yang membutuhkan penulisan teks, seperti menulis esai atau menulis laporan. Namun, GPT-3 tidak dapat digunakan sebagai pengganti guru atau tutor yang dapat memberikan pemahaman dan solusi masalah secara langsung.
Oleh karena itu, penggunaan GPT-3 harus dilakukan dengan bijak dan tidak sebagai pengganti proses belajar yang sebenarnya. Siswa dan mahasiswa masih harus mempelajari dan memahami materi yang diajarkan secara langsung oleh guru atau tutor agar dapat memiliki kemampuan berfikir yang sehat dan terlatih dengan baik.
   1. Ulasan Chat GPT
                                                           Sumber: openai.com
Agar kita tidak tertinggal dengan perkembangan-perkembangan AI, terutama terkait Chat GPT, alangkah baiknya kalau kita mulai membaca pengetahuan atau berita terkait hal tersebut. Hal ini dimulai dengan kita mencoba mencari tahu bagaimanakah keunggulan dan kelemahan chat CPT tersebut.
2. Keunggulan ChatGPT
Salah satu ketakutan manusia dari perkembangan teknologi adalah kemungkinan teknologi open.ai ini akan menggantikan peran-peran manusia seperti guru dan dosen. Hanya saja, open.ai belum mampu menjawab semua hal yang kita tanyakan pada aplikasi ini. Namun keunggulannya adalah adanya semacam diskusi dengan AI yang dapat dikomunikasikan dengan baik, maklum aplikasi ini masih versi beta. Pada tahun 2019 GPT ini dapat dikembangkan sebagai model yang dapat menghasilkan teks koheren berupaya melaksanakan berbagai tugas bahasa tanpa pelatihan khusus.