Mohon tunggu...
nurlaeli umar
nurlaeli umar Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Nurlaeli Umar, aku penyuka aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi Kartini] Kau dan Aku Kartini

21 April 2014   17:52 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:23 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Nurlaeli Umar

Kulihat di pasar Kartini sibuk menjadi tulang punggung
Di gedung tinggi Kartini menggapai langit

Di sekolah Kartini mencari terang dunia
Di lorong-lorong sempit gang becek perkampungan kumuh sibuk bertahan untuk hidupnya

Di pabrik Kartini memeras peluhnya

Di ladang Kartini menanam benih negerinya
Kartini boleh berwajah seribu, tapi dia ibu

Kasihnya menerangi dunia

Dalam lemahnya dia perkasa

Kartini hidup sepanjang masa bukan saat gelap menyapa menyambut terbit terangnya

Kartini ada di Aceh , Jawa, Nusa tenggara, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua

Dia bisa berkulit kuning, cokelat, berambut lurus atau keriting

Kartini adalah jiwa di dada ibu pertiwi yang melahirkan surya dan pelangi anak negeri


Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun
Fiksiana Community “Inilah Perhelatan & Hasil Karya Peserta Puisi Kartini”
***) Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun