Menteri Agama Fachrul Razi mengumumkan 1 Ramadan 1441 Hijriyah akan dimulai 24 April 2020. Hal ini didasarkan pada hasil sidang isbat penentuan awal Ramadan tahun ini yang dilakukan di Kantor Agama Jalan M. H. Thamrin Jakarta Pusat pada Kamis 23 April 2020 sehari sebelum awal Ramadan tahun ini.
Pengumuman tersebut disambut suka cita oleh seluruh umat muslim di negara kita tercinta ini. Indoneisa di tengah wabah covid 19 akan melaksanakan ibadah saum.Â
Tentu saja kita melaksanakan ibadah saum dengan situasi yang sangat berbeda dengan ibadah pada tahun-tahun sebelumnya. Tetapi kita tidak bersedih apalagi mengeluh.Â
Kita harus tetap bahagia dan bersyukur kepada Sang Khalik bahwa kita bangsa Indonesia masih diberi kesempatan untuk melaksanakan kewajiban saum pada bulan Ramadan tahun ini.
Rencana keluarga kami untuk menyambut Ramadan tahun ini tadinya akan berkumpul di rumah orang tua kami di Bandung (di rumah bapak  karena ibu sudah tidak ada).Â
Ceritanya kami akan munggahan di Bandung berkumpul karena bapak kami paling suka kalau anak-anaknya berkumpul pada momen-momen spesial seperti ini.Â
Rencana itu belum terlaksana karena kondisi darurat. Kami tetap masih bisa berkumpul di grup media sosial. Semoga rencana kami bisa segera terwujud. Dengan segera berlalu pandemi ini.
Untuk menyambut bulan suci ini, keluarga kecil kami tidak ada persiapan istimewa terutama mempersiapkan menu untuk sahur. Kami menyediakan menu sahur yang ada di rumah saja. Tidak mempersiapkan menu seperti tahun-tahun yang lalu. Harus belanja ke pasar kemudian memasak ini dan itu.Â
Ini kami lakukan untuk menghindari banyak kontak dengan orang lain. Hanya kami sebisanya menghindari membeli masakan matang. Kami memasak sendiri.
Di balik menyambut bulan Ramadan kali ini, ada harapan atau asa kami. Asa kami banyak tetapi prioritas kami, ingin wabah ini segera berlalu dari muka bumi ini. Segera berlalu dari negeri tercinta kami Indonesia. Kondisi ini segera berlalu, semoga cepat terlewati masa-masa sulit seperti ini.
Bulan Ramadan di tengah wabah ini akan kami jadikan momen untuk bermuhasabah diri. Bermuhasabah diri atas kelalaian, atas dosa-dosa yang telah kami lakukan.Â