BBM sendiri memiliki arti yaitu energi yang berasal dari bahan bakar fosil atau bahan yang bisa diubah menjadi energi untuk memanipulasi. BBM berupa bahan bakar minyak seperti bensin, solar, LPG dll. Yang mana saat ini sedang hangat-hangatnya membahas konflik BBM naik pada bulan September 2022, banyak masyarakat yang tidak menerima kenaikan BBM tersebut. BBM naik disebabkan karena inflasi mencapai 0,77, kenaikan harga bahan bakar minyak pertalite dari Rp.7.650 per liter menjadi Rp 10.000, lalu solar naik dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter, dan pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Hasil yang saya rangkum dari sumber Kompas.com yaitu kenaikan BBM karena inflasi yang bertambah dari bulan kebulan, pemerintah akan menyumbang atau salurkan subsidi di Rp. 1,2. Sebelumnya peraturan presiden tahun 2022 mengatakan akan menaikkan subsidi sebesar tiga kali lipat.
Dalam kenaikan BBM ini menurut saya mempunyai dampak bagi masyarakat yaitu banyak menimbulkan efek yang sangat berat dan sulit bagi masyarakat setelah BBM naik dan pastinya diiringi dengan bahan pokok juga ikut naik. Sehingga pada faktor tersebut penjualan juga mengalami penurunan daya beli oleh masyarakat juga penghasilan keuntungan bagi sang penjual.
Kenaikan BBM ini banyak mahasiswa dan masyarakat yang menunjukkan rasa tidak terima dengan adanya BBM naik, sehingga meluapkan unjuk rasa mendatangi kantor DPR untuk tidak menaikkan harga BBM, karena mahasiswa kebanyakan menggunakan kendaraan pribadi dimana mereka harus membeli bahan bakar harus ada uang yang disiapkan setiap bulannya, jika harga BBM naik tentu uang bulanan mahasiswa juga naik, dan tentu membuat orang tua makin pusing memikirkan biayanya, kenaikkan BBM berpengaruh juga dengan transportasi dan angkutan umum lainnya yang pasti harganya pun naik. Harapannya dengan adanya unjuk rasa agar pemerintah mengkaji ulang kenaikan BBM, karena berdampak pada kelanjutan studinya dan bertujuan demi kesejahteraan rakyat.
Lalu bagaimana kita menyikapi hal tersebut? Nah solusinya yaitu dengan cara : mengurangi pengeluaran dan membiasakan budaya hemat, masyarakat yang biasa naik angkutan umum bisa dengan bersamaan dengan teman atau keluarga agar pengeluaran menjadi ringan, tidak terlalu sering menggunakan transfortasi yang belaku BBM yaitu dengan menggunakan lainnya seperti naik sepeda atau jalan kaki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H