Oleh : Nurlaela Musa Ahlul Janah, S. Pd.
Media masa di sekolah adalah wadah kreatifitas siswa dalam lingkup sekolah. Dimana siswa dapat mempublikasikan ide-ide kreatif dalam bentuk visual gambar dan tulisan. Media masa dalam lingkungan sangat membantu komunikasi di dalam lingkup sekolah. Media masa di sekolah juga sebagai media komunikasi siswa, guru dan komponen lain yang ada dalam lingkungan sekolah. Komunikasi dalam media masa di sekolah bermanfaat untuk informasi, pengendali, motivasi dan ungkapan emosional. Jumlah siswa yang begitu banyak di lingkungan sekolah sangat sulit untuk mendapatkan informasi secara langsung. Maka dengan adanya media masa akan membantu siswa untuk mendapatkan informasi. Baik informasi terkait dengan sekolah maupun informasi pengetahuan umum. Sehingga dengan adanya media masa di sekolah mampu mengedukasi siswa dengan cara yang menarik. Melalui media masa di sekolah siswa dapat membagikan dan bertukar informasi yang mereka ketahui dengan cara menceritakan dalam bentuk artikel. Dari media masa di sekolah guru biasa mengendalikan siswa. Salah satu contohnya dengan cara menerbitkan atauran sekolah yang dipublikasikan melalui media masa di sekolah. Peraturan yang ditampilkan  dengan cara menarik melalui media masa disekolah membuat siswa lebih mudah mengingatnya. Media masa disekolah sebagai motivasi dan ungkapan emosional, melalui media masa di sekolah siswa dapat memberikan  motivasi bagi pembaca dan pembaca dapat terinspirasi dari yang dibaca. Disini akan ada timbal balik yang sangat bagus untuk kreatifitas siswa. Media masa di sekolah salah satu wadah yang tepat untuk siswa mengungkapakan emosional mereka. Sebagai tempat siswa untuk mengekspresikan perasaaanya, ide dan pemikirannya dalam bentuk karya. Apa yang mereka rasakan bisa menjadi sebuah karya yang dapat dipublikasikan. Karya mereka akan dilihat oleh siswa yang lain kemudian mendapatkan apresisasi dari pembaca. Apresiasi tersebut diharapkan mampu memotivasi siswa untuk terus berkarya dengan baik.
Media masa di sekolah yang ideal merupakan media yang mampu mencerminkan sekolah itu sendiri. Artinya, media masa di sekolah tidak hanya sekedar tempat dipajangnya puisi atau cerpen karya tokoh yang terkenal, sedangkan siswanya hanya sebagai penempel dan penikmat karya.  Sekolah harus mampu memberikan media masa di sekolah sebagai tempat atau wadah keartifitas siswa. Tentunya dengan adanya peraturan sehingga ada batasan norma sosial dan agama dalam publikasi. Tetapi aturan yang diterapkan tersebut tidak membuat lumpuhnya kreatifitas siswa. Selain memberikan aturan tentunya sekolah harus mampu memberikan fasilitas yang menunjang media masa di sekolah. Perlunya struktur organisasi dalam media masa di sekolah. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas akan membuat media masa ini lebih sistematis. Struktur terdiri dari siswa yang diketuai oleh siswa sendiri. Guru  hanya berperan sebagai pendamping dan pengawas. Hal tersebut akan membuat siswa lebih kreatif, inovatif, mandiri dan kolaboratif dalam tim. Dalam media masa di sekolah siswa di ijinkan untuk meliput kegiatan sekolah baik itu kegiatan ekstrakulikur maupun pembalajaran. Dengan adanya kebebasan siswa dalam mencari informasi dan data, hal ini dapat membuat berita yang di buat oleh siswa lebih faktual. Siswa diijikan untuk memberikan masukan atau kritikan untuk sekolah dengan tujuan memperbaiki kondisi yang ada. Jadi media masa sekolah berisi karya siswa dalam bentuk puisi, cerpen, anekdot, karikatur dan bulletin sekolah. Serta dalam media masa di sekolah setiap minggunya di terbitkan tokoh-tokoh penting dalam sekolah tersebut. Ada halaman tersendiri dalam media masa di sekolah yang berisi tentang sejarah sekolah. Hal ini diharapkan siswa ketika membaca akan merasakan mencintai dan memiliki sekolah tersebut. Pada masa kondisi covid seperti ini media masa di sekolah dalam bentuk majalah diding kurang efektif karena aktifitas siswa tidak lagi di sekolah. Sehingga perlu media masa sekolah dalam bentuk online. Salah satunya sekolah bisa bisa membuat website media masa sekolah sendiri. Dimana website bisa diakses oleh semua siswa secara online dimana saja. Terutama pada masa kondisi seperti ini siswa dapat meng update informasi sekolah dimedia masa tersebut. Kreatifias siswa juga tidak terhalang oleh adanya covid. Meski online tetap yang menjalankan media masa sekolah adalah siswa dengan pendampingan dan pengawasan guru.
Penggunaan bahasa dalam media masa sekolah harus menggunakan bahasa yang baik. Ada perbedaan bahasa yang digunakan dalam media masa diluar dengan media masa dilingkungan sekolah. Jika media masa di luar terikat dengan peraturan perusahaan percatakan dan Negara. Maka media masa sekolah terikat dengan aturan sekolah.  Artinya perlu ada aturan yang mengikat terkait bahasa yang digunakan dalam media masa sekolah. Harus jelas batasan tersebut. Seperti bahasa yang digunakan tidak boleh bernada rasis, kasar, ponografi dan unsur penghinaan. Selain itu perlu adanya editing sebelum publikasi. Editing dilakukan oleh siswa yang diawasi oleh guru. Tujuan adanya media masa dalam sekolah tidak hanya siswa mampu membuat puisi cerpen dan lain-lain. Melainkan media masa sekolah diharapkan mampu melatih siswa dalam berkerja sebagai tim. Salah satuhnya dengan menyerahkan editing dilakukan oleh siswa, tentunya hal ini harus didampingi oleh guru. Ketika siswa diberi kepercayaan untuk melakukan editing maka diharapkan siswa mendapatkan ilmu dari proses ini. Salah satu contoh siswa akan mengetahui bagaimana bahasa yang informatif, persuasif dan inovasi untuk menarik pembaca. Editing sebelum publikasi sangat penting, karena diharapkan apa yang terbit dalam media masa sekolah tidak melanggar aturan sekolah. Dimana  media masa tersebut mampu mencerminkan citra sekolah yang baik. Artinya media masa tersebut berisi kreatifitas siswa dan edukasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H