Apakah wawancara merupakah hal mutlak yang harus dilakukan?
Meskipun wawancara seringkali bukan tes psikologi yang dikembangkan secara profesional tetapi wawancara merupakan tes menurut hukum karena wawancara merupakan sarana mengumpulkan dan mengevaluasi informasi untuk membuat keputusan dalam seleksi.
Dalam melakukan job analysis, seorang HRD harus melakukan keseluruhan proyek dalam waktu singkat sedangkan proyek job analysis itu melibatkan staf dan dalam pengumpulan datanya itu yang sangat melelahkan. Maka biasanya dalam job analysis mereka akan mengobservasi incumbents saat bekerja, mewawancarai incumbents, atau keduanya.
Dengan melakukan observasi, kita mengumpulan data yang diperoleh secara langsung baik secara lisan atau tulisan dari sumber aslinya, untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan melakukan kontak atau hubungan antara peneliti dan responden untuk data yang dibutuhkan. Peneliti bisa mengajukan pertanyaan kenapa sih itu dilakukan terkait dengan pekerjaannya  secara langsung. Tetapi hal ini juga bisa menjadi kurang efektif dan bisa mengganggu responden yang kita akan teliti karena mereka bisa tidak focus dalam melakukan pekerjaannya sehingga bisa menyebabkan kecelakaan kerja.
Oleh karena itu observasi bisa dilanjutkan dengan wawancara. Wawancara atau interview bisa dilakukan dengan dua cara pada zaman dulu yaitu tatap muka dan telepon. Tapi sekarang teknologi mengalami kemajuan, telepon bisa dikembangkan dengan elektronik atau teknologi internet seperti google form.
Lalu apa saja yang harus HRD siapkan untuk mengobservasi atau menginterview seseorang?
Sebelum melakukan observasi atau Interview, perlu untuk mencari tahu sebanyak mungkin tentang pekerjaan itu. Dalam buku Morgeson, F.P., Brannick, M.T., & Levine, E.L. (2020) Dapat dicari melalui:
- Job description sebelumnya dari organisasi
- Training manual dan training material lainnya
- Job description dari Dictionary of Occupational Titles (U.S. Department of Labor, 1991), O*NET, atau studi yang dilaporkan dalam literatur professional.
- Manajer operasi atau profesional sumber daya manusia yang dapat memberi tahu Anda inti pekerjaan.
Ada pula yang bisa kita lakukan sebelum melakukan observasi atau interview agar hasilnya lebih maksimal yaitu HRD dapat :
- Menuliskan hal-hal yang tidak dipahami sebelum pergi ke rapat.
- Dalam berpenampilan tidak boleh menjadi topik percakapan dilokasi yang dipilih untuk observasi / wawancara
- Perlu adanya menyimpan catatan observasi atau wawancara. (apabila menggunakan alat perekam video atau audio untuk observasi atau wawancara, pastikan bahwa calon atau pakar anda tahu apa yang anda lakukan dan mereka setuju untuk mengizinkan anda merekamnya )
- Jadwalkan pertemuan anda sebelumnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H