Mohon tunggu...
kholis
kholis Mohon Tunggu... Mahasiswa - majid

yooo

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penyerahan KKN MIT-18 Tematik Tahun 2024 Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal

4 Juli 2024   18:14 Diperbarui: 4 Juli 2024   18:21 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc.Penyerahan KKN MIT-18 Tematik 2024/dokpri

 

Pada hari Kamis tanggal 4 Juli 2024, Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT-18 Tematik tahun 2024 telah melaksanakan apel penyerahan di Lapangan Kantor Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. Sebanyak 180 mahasiswa telah resmi dilepaskan untuk mengabdi di 12 desa di Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. 

Apel penyerahan KKN MIT-18 Tematik 2024 dihadiri oleh Bapak Dr. H. Akhmad Arif Junaidi selaku Wakil Rektor III, Bapak Junaedi, S.Sos selaku Camat Pegandon, dan 12 Kepala Desa Pegandon, termasuk Bapak Achmad Isrofi selaku kepala Desa Dawungsari. 

Bapak Junaedi, selaku camat Pegandon, menekankan pentingnya koordinasi antara mahasiswa KKN dan perangkat pemerintahan di wilayah masing-masing. Program kerja yang dirancang harus selaras dengan target pemerintah kecamatan Pegandon, termasuk penurunan angka stunting di wilayah tersebut.

 Dalam data yang dikumpulkan, terdapat 100 anak stunting yang tersebar di 12 desa kecamatan Pegandon. Semoga mahasiswa KKN UIN Walisongo dapat fokus pada masalah stunting dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat setempat selama 45 hari ke depan.

Mahasiswa KKN dapat berkontribusi dalam mengurangi angka stunting di wilayah Kecamatan Pegandon dengan melakukan beberapa tindakan berikut:

  • Edukasi dan Penyuluhan: Mahasiswa dapat memberikan edukasi kepada ibu hamil dan ibu menyusui tentang pentingnya gizi seimbang, asupan nutrisi, dan pola makan yang baik untuk pertumbuhan anak. Mereka juga dapat memberikan informasi tentang manfaat ASI (Air Susu Ibu) dan cara pemberian ASI yang benar.
  • Pengawasan Gizi Balita: Mahasiswa dapat bekerja sama dengan kader posyandu dan petugas kesehatan setempat untuk memantau status gizi balita. Mereka dapat membantu mengidentifikasi anak-anak yang berisiko stunting dan memberikan saran kepada orang tua tentang perbaikan pola makan dan asupan gizi.
  • Pengembangan Program Pangan Lokal: Mahasiswa dapat menggali potensi pangan lokal yang kaya gizi dan memperkenalkannya kepada masyarakat. Dengan memanfaatkan produk lokal, seperti sayuran, buah-buahan, dan ikan, mereka dapat membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap makanan bergizi.
  • Kampanye Kesadaran Masyarakat: Mahasiswa dapat mengadakan kampanye kesadaran tentang stunting, termasuk penyebabnya dan cara mencegahnya. Kampanye ini dapat melibatkan kegiatan seperti seminar, lokakarya, dan distribusi materi edukatif.

Semua tindakan ini harus dilakukan dengan kolaborasi yang baik antara mahasiswa, masyarakat, dan pihak terkait lainnya. Dengan kerjasama yang solid, kita dapat bersama-sama mengurangi angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak di wilayah tersebut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun