Mohon tunggu...
Nurkholis Hasan
Nurkholis Hasan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pers Release KKN Undip Tim 1 2021

Mahasiswa Undip Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Money

Digitalisasi UMKM Kunci Tingkatkan Omzet UMKM

9 Februari 2021   12:30 Diperbarui: 9 Februari 2021   12:45 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

UMKM merupakan penyumbang kontribusi utama perekonomian Indonesia. Sebagian besar persentase GDP Indonesia diperoleh melalui kontribusi UMKM. Artinya jika UMKM mengalami kelesuan maka Pertumbuhan GDP akan mengalami penurunan. Usaha Pemerintah saaat Pandemi untuk meningkatkan UMKM sangat bervariasi yaitu, Pemberian bantuan usaha dan pelatihan hardskill untuk maksimalisasi UMKM. 

Hal yang menjadi tantangan saat pandemi bagi UMKM yaitu, pelanggan yang semakin berkurang karena adanya social distancing serta kebijakan pemerintah lain yang berhubungan dengan phisical distancing. Hal ini mengharuskan toko UMKM untuk tutup, sehingga menjadikan omzet UMKM berkurang. 

Kunci untuk menghasilkan omzet yaitu memperbanyak pelanggan. Saat pandemi seperti ini, cara paling mudah yaitu melalui pemasaran daring. UMKM saat ini memperlukan edukasi untuk melakukan peralihan pemasaran mereka melalui media daring, baik e-commerce maupun media sosial. 

Kunci untuk menghasilkan omzet yaitu memperbanyak pelanggan. Saat pandemi seperti ini, cara paling mudah yaitu melalui pemasaran daring. UMKM saat ini memperlukan edukasi untuk melakukan peralihan pemasaran mereka melalui media daring, baik e-commerce maupun media sosial. 

Oleh karenanya, program Digitalisasi UMKM berupaya untuk dapat membantu UMKM di Kelurahan Panggung yang mengalami kesulitan untuk belajar memasarkan produknya melalui E-commerce maupun sosial media. 

Program ini dilakukan melalui dua cara, yaitu secara daring dan tatap muka. Pelaksanaan secara daring dilakukan menggunakan media booklet dan pamflet serta dishare melalui WhatsApp Grup. WA grup digunakan sebagai sharing dan diskusi. Peserta pelaksanaan online diambil secara acak dan pemilik UMKM siapa saja yang mau bergabung untuk belajar dan berdiskusi. Program secara tatap muka dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, oleh karenanya peserta program tatap muka dilakukan dengan peserta yang terbatas serta ditunjukan untuk UMKM yang berpotensi Kelurahan Panggung. UMKM yang menjadi sasaran untuk pelatihan tatap muka, yaitu kerajinan tangan dan seni kriya dari barang bekas yang berpotensi untuk dipasarkan melalui daring. 

Materi pembelajaran meliputi pembukaan e-commerce(Shopee), memposting produk di e-commerce, serta teknikal dan fungsi masing-masing dari aplikasi shopee. 

Harapan dari program ini yaitu untuk memaksimalkan omzet UMKM di masa pandemi serta menambah pengetahuan pelaku UMKM dalam hal Digitalisasi UMKM  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun