Entah apakah di Samudera atau Daratan, semua Makhluk hidup berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah atau pindah ke lokasi yang lebih menguntungkan - namun perubahan iklim mengancam untuk mendorong beberapa spesies di luar kemampuan mereka untuk beradaptasi atau bergerak. Kemampuan spesies untuk bergerak dan beradaptasi juga terhambat oleh hambatan infrastruktur manusia (mis., Jalan raya), penggunaan lahan, dan persaingan atau interaksi dengan spesies lain.
Efek pemanasan global pada pertanian dapat mengancam ketahanan pangan global. Meskipun peningkatan jumlah CO2 di atmosfer lebih nikmat dari pertumbuhan banyak tanaman, namun tidak berarti terjemahkan lebih banyak makanan. Tanaman cenderung tumbuh lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi, yang menyebabkan periode tumbuh lebih pendek dan sedikit waktu untuk menghasilkan biji-bijian. Selain itu, iklim yang berubah akan membawa bahaya lain, termasuk tekanan air yang lebih besar dan risiko suhu maksimum yang lebih tinggi yang dapat dengan cepat merusak tanaman.
Untuk mengatasi masalah pemanasan global ini, perlu di ambil tindakan yang tepat sesegera mungkin, hal ini di karenakan pemanasan global memiliki resiko yang kontinyu, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Untuk itu perlu di edukasikan bagaimana manusia dapat mengurangi penyebab dari pemanasan global dan dapat beradaptasi seiring waktu berjalan. Perlu di adakan mitigasi dari dampak pemanasan global dan kemampuan manusia atau makhluk hidup lainnya untuk beradaptasi terhadap efek pemanasan global.
Mitigasi - mengurangi pemanasan global- melibatkan pengurangan aliran gas rumah kaca yang terperangkap panas ke atmosfer, baik dengan mengurangi sumber gas ini (misalnya, pembakaran bahan bakar fosil untuk listrik, panas atau transportasi) atau meningkatkan "tenggelam" yang mengumpulkan dan menyimpan gas-gas ini (seperti lautan, hutan dan tanah).
Tujuan mitigasi adalah untuk menghindari campur tangan manusia yang signifikan terhadap sistem iklim, dan "menstabilkan tingkat gas rumah kaca dalam kerangka waktu yang cukup untuk memungkinkan ekosistem beradaptasi secara alami terhadap perubahan iklim, memastikan bahwa produksi pangan tidak terancam dan memungkinkan pembangunan ekonomi berlanjut cara yang berkelanjutan ".
Adaptasi - beradaptasi dengan kehidupan dalam iklim yang berubah - melibatkan penyesuaian terhadap iklim masa depan yang aktual atau yang diharapkan. Tujuannya adalah untuk mengurangi kerentanan kita terhadap efek berbahaya dari perubahan iklim (seperti penambahan tinggi permukaan laut, kejadian cuaca ekstrem yang lebih intens atau kerawanan pangan). Ini juga mencakup memanfaatkan peluang potensial yang menguntungkan terkait dengan perubahan iklim (misalnya, musim tanam yang lebih lama atau kenaikan hasil di beberapa wilayah).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H