Isak Tangis Istri. Melepaskan salah seorang tercinta untuk menunaikan ibadah haji adalah suatu kebahagiaan yang tiada tara dan mungkin suatu kehormatan namun tidaklah mudah untuk mengukir kebahagiaan itu dalam keceriaan. Sebaliknya, Â letupan emosi memicu keluarnya air mata dengan derasnya. Drama isak tangis menggema di segala sudut, Â apalagi ketika muazzin mengumandangkan azan di pendopo Kabupaten Jombang untuk melepaskan bagian anggota keluarga menjadikan gemuruh sesenggukan melengking di angkasa.
Calon Jamaah Haji Mengungkapkan emosi dengan sesama calon Jamaah Haji. Saya tidak sempat merekam momen ketika azan tersebut dilantunkan oleh muazzin di pendopo kabupaten Jombang,  yang saya ingat adalah suara itu memasuki relung kalbu saya yang rapuh dan mengantarkan kepada emosi spiritual yang paling dahsyat dalam hidup saya. Sesaat kemudian,  bus pengantar calon haji melaju  dengan pelan seakan nyiur melambai-lambai menggoda emosi para pengantarnya untuk menumpahkan  rasa rindu yang pasti akan datang sebentar lagi. Tidaklah kalah serunya bagi yang para calon haji yang sedang menaiki bus pengantar tersebut yang juga merasakan hal yang kurang lebih sama dengan mereka atau bahkan lebih dahsyat lagi. Tidaklah berlebihan jika  anak muda bernama Andhika dalam
blognya yang berjudul
syair yang hilang mengungkapkan dengan apik rasa kepedihan
perpisahan sebagai berikut:
"siksa perpisahan"
akhir cinta melaksa lara sebuah p'pisahan cipta merana yg t'sisa kini luka yg mendera kini... bisa asmara, ku telan jua membius jiwa yg meronta-ronta kerinduan ini jadi siksaan menghiba rasa b'tangisan adakah kau merasakan...??? aku disini b'balut sepi t'bekap mimpi nantikan kau kembali
Jalan jalan di perkotaan Jombang diblokade demi kelancaran perjalanan Bus Calon Jamaah Haji. Meski demikian, Â kepedihan hati karna perpisahan tak mampu menarik kembali bus-bus yang telah berjalan maju untuk pada akhirnya menuju suatu tempat yang nun jauh di padang pasir dengan bus-bus yang berbeda, tempat itu adalah Madinah Al Munawwaroh dan Makkah Al Mukarromah. Ini adalah Mukaddimah
catatan pribadi saya yang saya namai "Road to Mecca" atau Jalan Menuju Makkah yang terilhami ketika melempat Jamarat di Mina dan berdampingan dengan rombongan Haji dari Pakistan yang memakai nama Road To Mecca. Semoga Allah memberikan ilham batin dan kekuatan jasmani sehingga catatan Road To Mecca bisa saya seleseikan dan sekaligus memberikan manfaat baik kepada penulisnya dan lebih-lebih bagi pembaca yang budiman. Nurkholis Ghufron
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Catatan Selengkapnya