Istilah slilit ini aslinya medhok bahasa jawa, istilah ini meroket dan menghiasi kosakata bahasa Indonesia berkat tulisan Cak Nun panggilan akrab Emha Ainun Najib yang berjudul "Slilit SangKyai" salah satu indikasi implikasi dari  kontribusi budayawan kondang asal Jombang jebolan Pondok Modern Gontor yang aslinya tidak tamat karna melanggar peraturan Pondok  ini adalah jika anda Google dan mengetikkan kata 'slilit' maka akan keluar tulisan Cak Nun Ini dan 'slilit-slilit' yang lain akan mengekor tulisan yang dirilis pada 1991 atau dua puluhan tahun lebih. Kalaupun anda ingin mencari arti slilit dalam bahasa Inggris dengan mengetikkan "Bahasa Inggris slilit" anda akan tetap diarahkan oleh google kepada tulisan cak Nun tersebut walaupun dari situs yang berbeda .
Slilit dalam pengertian umum adalah sisa makanan yang terselip di sela-sela gigi  ,  saya meminjam istilah ini dari Bu Hartini Wahyono. Postur slilit secara umum sangat kecil namun effek psikologis yang  sebenarnya sangat menjengkelkan.  Saya bilang effek psikologis karna ternyata perasaan jengkel ketika slilit masih tertinggal ini merasuk dalam hati sampaipun anda mendiskusikan bisnis besar tak akan mampu menghilangkan jengkelnya perasaan tersebut yang ternyata  bisa dihilangkan dengan terapi kecil kecilan. Tariklah nafas panjang dan konsetrasikan kepada hal lain dan berfikirlah seolah-olah tidak ada slilit maka slilit yang menjengkelkan tadi akan hilang begitu saja. Saya lakukan dan berhasil . Tapi untuk apa kontrol diri menahan sakit terhadap slilit ini  dilakukan ? .Hal itu karna mengeluarkan slilit yang kerap terjadi pada makanan yang lezat terutama pada acara-acara umum seperti hajatan dan pertemuan resmi lainnya. Perlu diketahui bahwa mengeluarkan slilit dengan tooth pick sekalipun dalam  acara makan-makan yang bersifat terbuka bisa menimbulkan rasa jijik bagi yang melihatnya dan ini akan bertambah  komplicated ketika orang di sekeliling kita sedang menikmati makanan lezat itu, bisa jadi mood mereka untuk menghabiskan makanan yang telah tersedia menjadi menurun.
Meski menjijikkan dan menjengkelkan ,rasa lega luar biasa ketika slilit berhasil 'dievakuasi' dari himpitan gigi-gigi yang rapuh dan berbau itu. Dan konon banyak orang yang mendapat berkah dan menjadi kayaraya berkat dari adanya slilit ini.
Blessing in Disguise??
Maybe..
Narasi oleh
Nurkholis ghufron
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H