Mohon tunggu...
Nurkholis Ghufron
Nurkholis Ghufron Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alumni MI Darussalam Padar, Mts Darussalam Ngoro, Darussalam Gontor 94, berwirausaha, Suka IT...To declare does'nt mean to be Proud of. It rather than to be thankful to teachers and carefully behaviour...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bernafaskan Innocence of Muslims :Missionaris Itu Muncul Dengan Nama Siti Nurhayati!!

27 September 2012   13:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:35 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam suatu artikel relijius yang ditayangkan oleh Kompasianers ternama tiba-tiba di garis atas ada komentar yang bersifat pelecehan terhadap nabi Muhammad SAW  namun pemilik artikel belum menyadari akan percikan kebencian yang dia sulut. Komentar itu mempunyai benang merah yang hampir sama, yakni mencoba menghina Nabi Muhammad SAW.

Coba kompasianers amati komentar berikut ini:

Bagaimana kalo ngeseks dgn anak di bawah umur (sprti Aisyah yg brumur 9 thun)??

Pertanyaan ini mempunyai essensi yang hampir sama dengan intisari film Innocence of Muslims;melecehkan   Nabi Muhammad SAW.

Setelah saya mengeluarkan peringatan kepada pemilik artikel, dengan sigap beliau menjawab pertanyaan yang melecehkan ini:
Kalau anda muslimah, perlu anda ketahui:
Allah lah yang memerintahkan Rasulullah untuk menikahi Aisyah ketika itu. kalau memang itu perintah Allah, untuk apa kita mempermasalahkannya? Bukankah Allah pernah memerintahkan kepada Nabi Ibrahim perintah yang lebih berat dari pada itu? yaitu menyembelih anak kesayangannya Ismail?

kalau anda nonmuslim, perlu anda ketahui:
1.Aisyah digauli ketika ia sudah memasuki masa baligh. Yaitu ketika seorang wanita sudah bisa menikmati hubungan badan. Dan wanita Quraisy keumuman mereka ketika itu sudah baligh di umur tersebut sebagaimana penjelasan Imam Asy-Syafii

2.Pernikahan seperti itu tidak dipermasalahkan oleh orang-orang di zaman itu, padahal di zaman Nabi banyak pula orang-orang yahudi, nashrani dan majusi tapi mereka tak pernah mencela beliau karena itu.

3.Aisyah sendiri bangga dengan pernikahannya dengan Nabi. kalau ia sendiri bangga dengan hal tersebut, untuk apa kita sewot?

4.Apakah selama berumah tangga dengan Rasulullah, Aisyah tidak bahagia? Kalau ternyata bahagia, untuk apa mempermasalahkan pernikahannya? Bukankah tujuan pernikahan adalah mencari kebahagiaan dalam rumah tangga?

5.Usia tidak menentukan kebahagiaan pernikahan. Yang menentukan kebahagiaan itu akhlak dan agama seseorang dalam rumah tangga.

Saya sudah mengantongi beberapa nama yang saya tengarai sengaja menyebarkan kebencian kepada agama Islam dengan bersembunyi menggunakan account -account palsu. Meski demikian, reaksi berlebihan tidak boleh diluapkan sehingga menciptakan ketidak kondusifan di Kompasiana. Nabi Muhammad tak akan berkurang kehormatannya hanya karna tindakan para pecundang yang pengecut. Kami tidak menghina agama  anda mengapa anda menghina agama kami dan nabi kami?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun