Mohon tunggu...
Nurkholis Ghufron
Nurkholis Ghufron Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alumni MI Darussalam Padar, Mts Darussalam Ngoro, Darussalam Gontor 94, berwirausaha, Suka IT...To declare does'nt mean to be Proud of. It rather than to be thankful to teachers and carefully behaviour...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Akankah Suriah Menjadi “Afghanistan” Kedua bagi Rusia?

8 Oktober 2015   06:59 Diperbarui: 8 Oktober 2015   07:57 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jet Tempur RUsia Ditembak Jatuh.Dokumen Youtube.com"][/caption]Minggu yang lalu Rusia memutuskan untuk menyelamatkan Assad di Siria dengan melakukan serangan besar besaran terhadap target yang Rusia klaim sebagai Isis. Isis adalah dalih Rusia dalam penyerangan penyerangan ini. Sebuah alibi yang sangat rasional sekarang ini karana citra Isis sudah sedemikian mendunia oleh ulah mereka sendiri.

Namun dari berbagai laporan yang belum terverifikasi, Rusia tidak saja menarget Isis dalam operasi militernya kali ini tapi juga menargetkan oposisi Assad yang bersekte Sunni alias berseberangan dengan Assad yang Syii. Dengan kata lain, jika laporan sporadis ini benar dan itulah fakta di lapangan maka Rusia sebenarnya sedang bermain api yang mungkin dia juga tak mampu memadamkannnya sendirian. Serangan ke Isis sendiri tak menjadi soal karna Erdogan dan beberapa negara Muslim sepakat bahwa Isis bukan Islam setidaknya jika dilihat dari perlakuannya selama ini.

Update terbaru menyebutkan, bahwa karna tindakan penyerangan Rusia yang tak mengkhususkan kepada Isis ini telah memantik sentimen gelombang migrasi ke Siria dari Chechnya untuk membantu oposisi Sunni selain Isis dalam melawan Rusia. Pesawat canggih Rusia juga dilaporkan jatuh ditembak oleh rudal dari darat ke udara milik pasukan oposisi Sunni. Sebuah awal yang buruk untuk negara dengan senjata tercanggih di dunia.

Jika eskalasi memanas , akankah Suriah menjadi tempat jagal bagi Rusia mirip dengan Afghanistan yang menjadi kuburan bagi Adi Daya Uni Soviet beberapa dekade yang lalu . Pada waktu itu tak ada yang menyangka , kumpulan orang orang badui tak terorganisir dengan senjata AK jadul dan stinger panggul tak update tekhnologi bisa mengalahkan pasukan beruang merah yang bersenjata super canggih dan lethal didukung tentara yang terorganisir secara modern.

Di Suriah ....akankah nasib Rusia seburuk “bapaknya” di Afghanistan ..Who knows?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun