Mohon tunggu...
Nurkholis Ghufron
Nurkholis Ghufron Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alumni MI Darussalam Padar, Mts Darussalam Ngoro, Darussalam Gontor 94, berwirausaha, Suka IT...To declare does'nt mean to be Proud of. It rather than to be thankful to teachers and carefully behaviour...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Islam Nusantara Yes, Anti Arab No...

24 September 2015   05:37 Diperbarui: 24 September 2015   09:10 1059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

(benci Arab )=(benci Nabi)

(benci Walisongo) = (benci Islam yang dibawanya)

Jadi Islam Nusantara yagn dimaksud adalah bukan suatu agama baru atau aliran baru dalam Islam maka Ini tak masalah alias tak jadi soal.

Yang jadi soal adalah di saat ada yang mengusung “anti Arab” dalam menyikapi serangan gerakan Wahaby dan radikalisme meski belum menjadi sikap resmi melainkan beberapa faksi atau oknum di internal NU . Ini akan menjadi sangat fatal jika sikap “anti Arab” ini di amini oleh mayoritas Nahdhiyyin karna berdasar dari hadist di atas kita akan “berpisah dengan Nabi” dari akar , padahal di saat yang sama kita gemar menyetempel diri kita dengan pengikut Aswaja sejati. Maka bagaimana kita tidak malu jika Aswaja kita malah menyelisihi hadits beliau.

Dalam penjelasan yagn penuh kekurangan karna dangkalnya ilmu saya , hadist di atas memberikan pencerahan lebih dari cukup kepada kita tentang pandangan Nabi Muhammad ﷺ terhadap gerakan “Anti Arab” ini yang beliau sabdakan 1431 tahun yang lalu (hitungan Hijri) adalah hal yang menyebabkan kita akan berpisah dengan beliau dan sumber sumber ilmu ke Islaman yang hampir semuanya berbentuk dalam tulisan Arab termasuk Al Qura dan Hadist yang menjadi dasar dari Ahlussunah Waljamaah di samping ijma’ dan qiyas.

Untuk lebih menguatkan jargon ini saya ingin mengutip hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Thabrani dalam kitabnya AL Kabiir dan oleh Al Hakim dalam kitab al Mustadrak, dan Baihaqi dalam sya,bil Iman dari ibni Abbas:

Cintailah Arab karana tiga perkara:

Karna aku (Nabi ﷺ) adalah orang Arab , Al Quran berbahasa Arab dan karna lisan penduduk Syurga berbahasa Arab.

Jadi implikasi sikap “Anti Arab”, jika kita gabung dua hadist di atas dalam logika sederhana , akan menjadi pintu dalam membenci Baginda Rasulullah ﷺ, menjauhkan kita dari Al Qur’an dan yang sangat fatal adalah menjadikan kita tak bisa bahasa Arab ketika setekah dihisab yang artinya kita tak bisa masuk daftar penduduk Syurga . Nauzubillah min Zaalik.

Ketika seorang yang getol memperjuangkan Anti Arab saya tantang untuk mempertegas pendiriaannya dengan membentuk anti Eropa atau Anti Belanda dan yang sejenisnyapun tak mampu melakukannya sampai sekarang...karna sebenanya pengusung Anti Arab adalah Rasisme yagn berlindung di balik intelektual post modernisme. Padahal hidup ini terlalu singkat untuk menyemai Anti anti an...karna bagi Allahlah timur dan barat...

Dengan meminjam bahasa Cak Nur, saya katakan : Islam Nusantara Yes, Anti Arab No, Anti Barat juga No.

Wallohu a'lam Bisshowab.

 

Nur Kholis Ghufron.

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun