Mohon tunggu...
Nurkholis Ghufron
Nurkholis Ghufron Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alumni MI Darussalam Padar, Mts Darussalam Ngoro, Darussalam Gontor 94, berwirausaha, Suka IT...To declare does'nt mean to be Proud of. It rather than to be thankful to teachers and carefully behaviour...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ngintip Pacaran di Chechnya Yuk...

2 Desember 2012   05:06 Diperbarui: 4 April 2017   17:53 4903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chechnya adalah negri yang mayoritas Muslim di wilaya Kaukasus bekas pecahan Uni Soviet. Di antara desingan mesiu dan dentuman meriam pejuang Muslim Chechnya melawan tentara Rusia, ternyata Checnya dianugrahi dengan kecantikan gadis-gadisnya.  Perpaduan yang khas antar timur dan barat menyatu di pegunungan Kaukasus ini,  karna pendudukan Ottoman di masa lalu yang menyebabkan assimilasi besar-besaran antara pihak yang berkuasa dan rakyat yang ditaklukkan. [caption id="" align="aligncenter" width="535" caption="Pegunungan di wilayah Chechnya selatan, selama dua dekade menjadi saksi bisu peperangan yang merenggut 200.000 rakyat Chechnya dan 20.000 anak anak.(Copyright Diana Markosian)"][/caption] Perang berlarut-larut ini dipicu oleh deklarasi kemerdekaan sepihak oleh pemberontak Muslim Chechnya pada tahun 2004 dan segera membentuk parlemen serta pemerintahan sendiri tanpa melakukan negoisasi politik dengan Moskow yang menyebabkan marahnya negri beruang merah ini dan melakukan oprasi militer yang merengguh kurang lebih 200.000 sipil dan milisi Chechnya serta di dalamnya anak-anak. [caption id="" align="aligncenter" width="250" caption="Peta Chechnya (wikipedia)"]

[/caption] Namun lambat laun karna, melemahnya milisi dan kuatnya hubungan antara Muslim Pro Rusia dan Moskow menjadikan negeri ini mulai menemukan kedamaian meski beberapa kontak sporadis masih terjadi namun secara umum aktifitas kehidupan mulai menemukan irama kedamaian. Salah satu contoh kecil saja, romantisme anak muda, atau dalam kamus kita pacaran,  sudah mulai tampak tampil tenang tanpa takut akan desingan peluru. Namun jangan buru-buru menilai pacaran mereka seperti di negri kita yang cenderung liberal dan kadang hot,  di negri ini praktek syariat Islam mulai dijalankan dan para wanitanya diwajibkan memakai kerudung yang menutupi sebagaian kepala walaupun tidak seluruhnya. Saya mengambil istilah kerudung karna cara pakainya mirip kerudung orang tua kita jaman dulu dan bukan seperti jilbab di sekolahan yang cenderung ketat.
Kerudung cantik wanita Chechnya. (Copyright Diana Markosian)
Kecantikan wanita Checnya((Copyright Diana Markosian) Pacaran di Chechnya harus mengambil tempat yang terbuka sehingga bisa dilihat oleh khalayak ramai  dan kedua  belah fihak harus menjaga jarak agar tidak terjadi kontak tubuh antar dua insan yang telah janjian tadi. Mungkin bagi kita yang melihat fenomena pacarang canggung ini akan bergumam , adakah perasaan puas di dua hati ini dalam melakoni pacaran gaya Islamnya Chechnya?? Saya sendiri sih tidak tahu..namun yang pasti semua yang ada di dunia ini dapat dirangkum dengan filosofi " Setiap sesuatu yagn sedikit akan mahal harganya.." yakni jika dikorelasikan canggungnya pacaran di sana maka boleh jadi walaupun hanya kerdipan mata sudah cukup menjadi pengobat hati bagi dua insan yang dimabok asmara. [caption id="" align="aligncenter" width="594" caption="Pacaran di Chechnya. Khedi Konchieva, gadis berumur 15 tahun sedang bertemu dengan kekasihnya di sebuah desa  bernama Serzhen-Yurt, Chechnya.Copyright Diana Markosian"]
[/caption] Nurkholis ghufron

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun