Mohon tunggu...
Nurkholis Ghufron
Nurkholis Ghufron Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alumni MI Darussalam Padar, Mts Darussalam Ngoro, Darussalam Gontor 94, berwirausaha, Suka IT...To declare does'nt mean to be Proud of. It rather than to be thankful to teachers and carefully behaviour...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Road To Mecca 10: Muslim Bersaudara: Waspadai Penghina NU, Penghina Muhammadiyah dan Penghina Wahaby.

17 November 2012   00:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:13 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baitullah dikelilingi jutaan Muslim dari berbagai ragam mazhab dan golongan. (dok pribadi) Bagi saya peribadi oleh oleh dari Makkah dan Madinah yang terbesar dan teragung bukanlah sajadah China yang murah meriah ataupun sajadah bikinan Turky yang elegan ataupun pernak pernik kilauan komoditas yang tidak ditemukan di Indonesia namun oleh-oleh itu adalah Toleransi, saling menghormati, saling menghargai antar berbagai macam golongan, mazhab, keragaman cara beribadah. Bertolak dari sinilah terwujud suatu persaudaraan Muslim yang sejati. Masalah mana yang benar itu adalah urusan Allah saja dan hak Nya secara mutlak untuk menerima dan menolak suatu peribadahan. Saya sering menekankan kalau Allah saja bisa memberikan syurga kepada seorang pelacur bani Israil karana menolong seekor anjing yang kehausan kenapa tidak bisa juga kepada seorang hamba yang hanif dan tunduk. Apakah Allah akan memasukkan syurga kepada yang memakai Qunut saja?? atau sebaliknya apakah Allah akan memasukkan neraka orang yang memakai Qunut dalam sholat?? Atau Allah akan meng azab orang yang berziarah kubur ?? Atau Allah akan memasukkan neraka bagi yang membaca tahlil??..tidak sekali kali tidak. Tahlilan di Masjid Nabawy yang kami lakukan juga tidak dilarang hanya saja jika terlalu keras dengan speaker yang  membuat bising orang lain akan mendapat peringatan agar suara dikecilkan untuk memberikan ruang keheningan bagi yang lain.  Sholat Shubuh yang tidak berqunut juga memanjangkan waktu berdiri ketika sebelum bersujud karna hal itu memberikan ruang bagi yang menggunakannya untuk berqunut. Orang yang mengusap-ngusap Roudloh dan Baitullah tidak memperoleh perlakuan kasar seperti berita-berita yang sudah-sudah hanya saja mereka memberi peringatan agar tidak tidak melakukannya secara berlebihan sambil godhek godhek kepala kok kebangeten lha wong mimbar dan tiang saja kok diusap -usap sampai menangis segala. Polisi Arab Saudi yang menjaga dua tempat suci juga mempunyai perilaku yang sejuk dan menyejukkan di samping ke machoan mereka karna rata-rata polisi Arab Saudi modist dan ganteng-ganteng. Itu artinya bahwa Wahaby yang mereka anut pun mempunyai toleransi yang besar dan menginginkan persatuan Islam itu terwujud dari sana walaupun setiap mazhab mempunyai sisi-sisi kelemahan namun bukanlah disebut sang pecinta jika sisi kelemahan yang menjadi perhatian di saat yang sama lautan kebaikan tersedia di situ. Dari sini saya ingin menggaris bawahi bahwa yang menjadi musuh ummat Islam adalah sebenarnya orang yang memprovokasi atau menyulut kebencian antar golongan-golongan Islam dan pada saat yang sama dia berada diantara kita. Sebagai contoh aktual, Amerika menjadi kawan Indonesia dan Arab Saudi namun pada saat yang sama ketika Amerika merapat ke Indonesia Amerika menggelontorkan dana untuk memusuhi Wahaby yang nota bene kawannya sendiri dan pada saat merapat ke Arab Saudi juga melakukan hal yang hampir sama yakni menghembuskan kebencian kepada Muslim Indonesia dengan alasan terorisme sehingga bantuan yang seharusnya banyak mengalir ke pondok pesantren dan masjid-masjid yang selama ini dibiayai oleh orang kaya kaya di sana beralih ke tempat lain...clear kan siapa serigala itu???? Refleksi. Ada suatu cerita dari masa depan yang sampai kepada Rasulullah melalui malaikat Jibril, bahwa nanti di akhirat akan dipanggil orang ahli ibadah yang telah mengabdikan dirinya selama 500 tahun di gunung tengah lautan. Setiap hari akan keluar air tawar dan buah delima yang berbuah setiap hari.  Nah ketika nanti, menurut pengetahuan Jibril, orang ini dipanggil: " Fulan..masuklah Syurgaku karna rahmat-Ku" Firman Allah. " Ya Tuhanku !! dengan amalku dong !! masak dengan rahmat Mu??????" Protes sang ahli ibadah. " Ok..kalau mau kamu hitung-hitungan...Malaikat ambil timbangan syurga dan timbang nikmat mata dengan ibadahnya!!!" Firman Allah. " Sendiko dawuh Gusti.." Jawab malaikat patuh dan segera saja ditimbang nikmat mata di satu sisi timbangan dan pahala ibadah 500 tahun di sisi lain. " Gusti amal ibadahnya tak mampu menggungguli nikmat kedua matanya..." Lapor malaikat...yang disambut kaget bukan kepalang oleh sang ahli ibadah. " Karna permintaannya memang pakai matematika, maka seret hamba Ku ini ke neraka!!!" Perintah Tuhan yang segera berdatangan algojo-algojo menyeramkan mematuhi perintah ini. Di tengah seretan yang tak kenal ampun, hamba ini berteriak dengan memelas.... " Ya Tuhanku masukkan aku ke Syurga Mu dengan Kasih sayang Mu!!!" Maka Tuhanpun memerintahkan SP 3 dan memangggil hamba tadi kemudian bertanya: " Siapakah yang memberimu kekuatan beribadah selama 500 tahun?" Tanya Tuhan. " Engkau Gusti..." Jawab sang abid. " Siapakah yang memberimu air tawar di tengah lautan??" Tanya Tuhan. " Engkau Gusti..." Jawab sang abid. " Siapakah yang menjadikan pohon delima berbuah 2 kali pagi dan sore padahal pada umumnya berbuah setahun sekali???" Tanya Tuhan. " Engkau Gusti...." Jawab Sang Abid. " Karna kamu sudah mengakui maka masuklah syurga Ku karna rahmatku!!!." Perintah Tuhan kepada hamba tadi yang disambut malaikat penjaga syurga yang dikomandani oleh malaikat Ridlwan alaihissalam. Saudaraku yang tercinta...ibadah kita tak akan berguna sama sekali jika kita tidak mengakui kasih sayang Tuhan dan menyebarkan kasih sayang ini dalam kehidupan kita sehari hari. Bahkan jika kita berhaji puluhan kali sehingga orang kesulitan memanggil nama kitapun tetap tak mampu membeli syurganya....yang mampu membeli syurganya adalah ibadah yang dibarengi dengan kasih sayang dan meyakini bahwa rahmat Allah lah yang akan menjadikan kita berkumpul di syurga Nya karna itu  janganlah saling menghina satu sama lainnya.. Nurkholis Ghufron

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun