Mohon tunggu...
Nurkholis Ghufron
Nurkholis Ghufron Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alumni MI Darussalam Padar, Mts Darussalam Ngoro, Darussalam Gontor 94, berwirausaha, Suka IT...To declare does'nt mean to be Proud of. It rather than to be thankful to teachers and carefully behaviour...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mendadak Haji 17: Tulislah dan Tuhan yang Akan Mendatangkan Pembaca

27 September 2012   07:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:36 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nabi Ibrahim dan Ismail As meninggikan rumah Tuhan di  negri Paran yang sekarang terkenal dengan Saudi Arabia. Setelah menyeleseikan perbaikan tersebut,turunlah perintah Tuhan agar menyeru manusia di tengah sahara tersebut. Adalah ganjil jika m

enyeru manusia sedangkan di sekitar ka'bah tak ada satupun orang yang berada di sekitar ka'bah,kalaupun ada pasti dalam  radius ratusan kilometer dan bahkan ribuan.

"Serukanlah kepada seluruh manusia untuk mengerjakan haji, niscaya
mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, mengendarai unta yang kurus yang datang
dari segenap penjuru yang jauh“ Perintah Tuhan kepada Nabi Ibrahim untuk menyeru manusia.

"Wahai Tuhan,bagaimana suaraku akan sampai pada manusia yang jauh?"Tanya Nabi Ibrahim keheranan.

"Serulah !!Aku yang akan membuat suaramu sampai." Tuhan meyakin Nabi Ibrahim.

Maka Nabi Ibrahim pun mendaki gunung Qubays di sebelah selatan ka'bah,  kemudian memasukkan jemarinya ke dalam ke dua telinganya dan menyeru manusia :

"Wahai sekalian manusia telah diwajibkan kepadamu menunaikan ibadah haji ke
Baitul Atiq, maka sambutlah perintah Tuhanmu Yang Maha Agung“.

Dan ribuan tahun kemudian berduyun-duyun jutaan manusia dari penjuru yang sangat jauh dari tempat tersebut jika diukur  dari jauh suara Nabi Ibrahim As.

Kompasioners yang budiman!! banyak diantara kita takut menulis karna melihat senior ataupun penulis kompasiana yang sudah memiliki ribuan fans yang setiap kali sang penulis meluncurkan artikel maka mereka dengan semangat membaca setiap huruf yang diketikkan oleh idolanya tersebut.  Pada dasarnya yang diidolakan tersebut juga  mempunyai perasaan yang tak jauh beda dengan seniornya...takut artikelnya tidak dibaca!!. Ketakutan mana adalah wajar sebagaimana Nabi Ibrahim yang disuruh untuk menyeru manusia di tengah lautan padang pasir.

Namun janganlah takut ...tulislah dan selalu tulislah..serta panggillah para pembaca ...niscaya Tuhan akan menyampaian tulisan anda kepada pembaca ke segala penjuru dunia.

Nurkholis ghufron

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun