Mohon tunggu...
Nurkholis Ghufron
Nurkholis Ghufron Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alumni MI Darussalam Padar, Mts Darussalam Ngoro, Darussalam Gontor 94, berwirausaha, Suka IT...To declare does'nt mean to be Proud of. It rather than to be thankful to teachers and carefully behaviour...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Betulkah Slilit Itu Menjijikkan?

2 September 2012   02:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:01 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah slilit ini aslinya medhok bahasa jawa, istilah ini meroket dan menghiasi kosakata bahasa Indonesia berkat tulisan Cak Nun panggilan akrab Emha Ainun Najib yang berjudul "Slilit SangKyai" salah satu indikasi implikasi dari  kontribusi budayawan kondang asal Jombang jebolan Pondok Modern Gontor yang aslinya tidak tamat karna melanggar peraturan Pondok  ini adalah jika anda Google dan mengetikkan kata 'slilit' maka akan keluar tulisan Cak Nun Ini dan 'slilit-slilit' yang lain akan mengekor tulisan yang dirilis pada 1991 atau dua puluhan tahun lebih. Kalaupun anda ingin mencari arti slilit dalam bahasa Inggris dengan mengetikkan "Bahasa Inggris slilit" anda akan tetap diarahkan oleh google kepada tulisan cak Nun tersebut walaupun dari situs yang berbeda .

Slilit dalam pengertian umum adalah sisa makanan yang terselip di sela-sela gigi  ,  saya meminjam istilah ini dari Bu Hartini Wahyono. Postur slilit secara umum sangat kecil namun effek psikologis yang  sebenarnya sangat menjengkelkan.  Saya bilang effek psikologis karna ternyata perasaan jengkel ketika slilit masih tertinggal ini merasuk dalam hati sampaipun anda mendiskusikan bisnis besar tak akan mampu menghilangkan jengkelnya perasaan tersebut yang ternyata  bisa dihilangkan dengan terapi kecil kecilan. Tariklah nafas panjang dan konsetrasikan kepada hal lain dan berfikirlah seolah-olah tidak ada slilit maka slilit yang menjengkelkan tadi akan hilang begitu saja. Saya lakukan dan berhasil . Tapi untuk apa kontrol diri menahan sakit terhadap slilit ini  dilakukan ? .Hal itu karna mengeluarkan slilit yang kerap terjadi pada makanan yang lezat terutama pada acara-acara umum seperti hajatan dan pertemuan resmi lainnya. Perlu diketahui bahwa mengeluarkan slilit dengan tooth pick sekalipun dalam  acara makan-makan yang bersifat terbuka bisa menimbulkan rasa jijik bagi yang melihatnya dan ini akan bertambah  komplicated ketika orang di sekeliling kita sedang menikmati makanan lezat itu, bisa jadi mood mereka untuk menghabiskan makanan yang telah tersedia menjadi menurun.

Meski menjijikkan dan menjengkelkan ,rasa lega luar biasa ketika slilit berhasil 'dievakuasi' dari himpitan gigi-gigi yang rapuh dan berbau itu. Dan konon banyak orang yang mendapat berkah dan menjadi kayaraya berkat dari adanya slilit ini.

Blessing in Disguise??

Maybe..

Narasi oleh

Nurkholis ghufron

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun