Mohon tunggu...
Nurkholis Ghufron
Nurkholis Ghufron Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alumni MI Darussalam Padar, Mts Darussalam Ngoro, Darussalam Gontor 94, berwirausaha, Suka IT...To declare does'nt mean to be Proud of. It rather than to be thankful to teachers and carefully behaviour...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kok Kebaktian di Rumah, Adakan Sholat Jumat di Tempat Ibadah Saja Perlu Jihad!!

6 Juni 2014   23:29 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:57 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan yang lalu saya mengadakan pertemuan yang diminta oleh sesepuh dusun untuk membahas usulan dari seseorang jamaah untuk didirikannya sholat Jumat di Musholla dusun yang secara geografis terletak 8oo meter jauhnya dari masjid utama. Di samping jarak , ada pemisah berupa  jalan raya alternatif yang sekarang ini sangat ramai karna bisa menjadi pilihan menuju Malang dan Surabaya dari arah barat dan Kediri, Jombang dari arah timur.

Musyawarah berjalan sangat alot karna pro dan kontra. Tugas saya sekali lagi hanya memfloorkan usulan dan tidak risau dengan hasilnya apakah akan diterima atau tidak. Dalam bahasa kerennya ala Michael Learn to Rock "Nothing to loose".Jadi saya enjoy saja walaupun terjadi resistensi dari yang tidak setuju di adakannya sholat Jumat di situ dengan seribu satu argumen.

Di tengah-tengah blunder, sang mediator yang berfihak kepada yang " kontra" mengusulkan agar dilakukan voting untuk menghasilkan konsensus karna kelihatannya sangat banyak yang tak setuju.  Alur fikiran sang moderator jelas, dia akan memukul saya secara telak dengan voting tersebut dan sholat Jumat akan gagal didirikan di musholla tersebut.

"Silahkan....diambil voting satu persatu!!. " Jawab saya enjoy saja. Maka mulailah satu persatu yang hadir memberikan suaranya setuju atau tidak atas didirikannnya sholat Jumat di tempat ibadah tersebut.

" Saya setuju..." Jawab orang pertama.

"Saya setuju..." Jawab orang kedua,

"Saya setuju..." Jawab orang ketiga...jawaban setuju beruntun ini menggelisahkan moderator yang sejak awal tak menginginkan hal ini terjadi.

" Setuju setuju...setuju apa???" Sang moderator kesal dengan jawaban setuju orang yang diambil voting nya.

"Ya sholat Jumat pak..." Jawab jamaah yagn setuju.

Sampai orang terakhir yang memberikan suaranya mengatakan:

"Saya setuju...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun