Mohon tunggu...
Nurkholifah Rifani
Nurkholifah Rifani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Akuntansi Universitas Mercu BuanaDosen Prof. Dr. Apollo M.Si.Ak. NIM 43220010058 NURKHOLIFAH RIFANI Universitas Mercu Buana Jakarta - be grateful

Nurkholifah Rifani (43220010058) - Mata Kuliah Teori Akuntansi - Dosen Pengampu Apollo, Prof, Dr, M.Si.Ak - Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

K10__ Konsep Laba pada Tataran Sematic, Sintaksis, dan Pragmatic

16 Mei 2022   23:22 Diperbarui: 16 Mei 2022   23:29 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Definisi Laba
Menurut Financial Standard Accounting Board (FSAB) dalam SFAC No.6 menyatakan bahwa "comprehensive income" adalah perubahan dalam ekuitas suatu perusahaan bisnis selama suatu periode yang berasal dari transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa lain atau kejadian lain yang bukan berasal dari sumber pemilik. Termasuk semua perubahan dalam ekuitas selama periode tertentu kecuali yang diakibatkan dari investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik.

Konsep Laba pada Tataran Sematic, Sintaksis, dan Pragmatic

Konsep Laba pada Tataran Sematic
Berkaitan dengan masalah makna yang harus dilekatkan oleh perekayasa laporan pada simbol atau elemen biaya sehingga laba bermanfaat dan bermakna sebagai informasi. Pada tataran ini, teori menekankan makna yang harus dimiliki oleh konsep laba. Dimana laba harus memiliki makna yakni harus dapat memberikan informasi kepada pengguna laporan keuangan mengenai berbagai teori, misalnya dalam efektivitas kegiatan produksi perusahaan maupun dalam kenaikan jumlah asset.

Contohnya pada perusahaan UMKM dan perusahaan Terbuka. Laba rugi sebagai simbol yang mana menjadi faktor yang mempengaruhi perusahaan.
Skala perusahaan dipengaruhi oleh:

  • Total Aset
  • Harga Saham
  • Pemakaian alat teknologi (rekayasa)

Konsep Laba pada Tataran Sintaksis
Pada konsep yang kedua ini, berkaitan dengan konsep laba yang harus diungkapkan dalam bentuk standar dan prosedur akuntansi yang mantap serta objektif (dapat diukur).
Dalam konsep matching, adanya selisih antara pendapatan dan beban yang akan menghasilkan laba. Yang mana berdasarkan pada prinsip realisasi dan aturan matching yang memadai. Laba akan diukur dan diakui pada saat terjadinya transaksi yang kemudian terakumulasi sampai akhir periode. Karena dengan pendekatan transaksi, dapat diambil kesimpulan bahwa laba timbul dan dapat diakui pada saat penjualan dan pertukaran terjadi. Sementara laba akan terhitung apabila biaya yang diperkirakan mendatangkan pendapatan yang diakui.

Konsep Laba pada Tataran Pragmatic
Dalam tataran pragmatic, adanya pengaruh informasi laba terhadap perubahan perilaku para pemakai laporan keuangan. Dalam tataran ini, teori lebih menekankan pada pembahasan reaksi pada pihak yang dituju oleh informasi akuntansi.
Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
Dalam laporan laba rugi, pemakai laporan keuangan (misalnya investor) harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan. Yang nantinya akan mempengaruhi keputusan dalam berinvestasi.

Referensi:
Modul CPMK 10 Laba Per Saham

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun