NAMAÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : NUR KHOLIFAH
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 43221010004
DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak.
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB
Korupsi adalah penyalahgunaan jabatan atau wewenang oleh pejabat publik untuk keuntungan pribadi. Secara etimologis, istilah "korupsi" berasal dari bahasa Latin "corruptio" atau "corruptus", yang berarti merusak atau menyuap. Korupsi, menurut etimologinya, berarti penyalahgunaan jabatan publik untuk keuntungan pribadi. Korupsi juga dapat didefinisikan sebagai penyalahgunaan kepercayaan dalam tujuan keuntungan atau organisasi. Korupsi menurut Syekh Husein Alatas, yaitu subordinasi kepentingan umum terhadap kepentingan pribadi, termasuk pelanggaran norma, kewajiban, dan kepentingan umum yang dilakukan secara rahasia, pengkhianatan, tipu daya dan ketidaktahuan, dengan konsekuensi bagi rakyat. Di Indonesia, tindak korupsi diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Menurut undang-undang, korupsi mengacu pada seseorang yang secara tidak sah memperkaya diri sendiri, orang lain, atau perusahaan, sehingga berpotensi merugikan keuangan dan ekonomi negara. Korupsi meliputi manipulasi dana pemerintah, penyuapan dan pemerasan, kebijakan moneter, dan kolusi bisnis, menurut penelitian yang dilakukan oleh Transparency International Indonesia.

Tindak Korupsi dapat dibagi beberapa jenis, yaitu  :
1. Penyuapan (Bribery).
Pembayaran uang atau bentuk serupa yang dilakukan atau diterima sehubungan dengan korupsi. Jadi, dalam konteks suap, korupsi adalah membayar atau menerima suap. Suap biasanya dilakukan dengan tujuan untuk meratakan atau mempermudah, apalagi jika harus melalui proses birokrasi yang formal.
2. Penggelapan/Pencurian (Embezzlement)