Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dapat memberikan kesepahaman antara komunikan dan komunikator. Sehingga timbal baliknya, antar keduanya mengerti akan maksud yang disampaikan sebagai bentuk respon yang baik ketika berkomunikasi. Tentunya kita semua bertanya, mengapa seseorang harus berkomunikasi efektif? Apakah komunikasi efektif memiliki peran yang penting sebagai sarana pengembangan kualitas diri? Menurut Hanafi (1964) terdapat beberapa sebab mengapa seseorang harus bisa berkomunikasi efektif. Adapun sebab tersebut yakni:
- Menjaga dan menciptakan hubungan yang baik antar individu
- Tujuan dari komunikasi efektif adalah membentuk hubungan emosional yang baik antar komunikator dan komunikan. Hubungan emosional yang dibentuk mempengaruhi kualitas respon yang tercipta ketika kegiatan komunikasi berlangsung. Komunikan cenderung menyukai penyampaian informasi yang sarat akan makna serta disampaikan secara lugas. Hal ini bisa membuat efisiensi waktu komunikasi dengan output pemahaman yang besar. Kebanyakan komunikan tidak suka dengan komunikator yang terlalu bertele-tele yang tidak langsung pada fokus pembicaraan yang mengakibatkan kebosanan. Hubungan emosional yang baik dapat membuat komunikator sebagai rekan solutif yang baik dan komunikan sebagai pendengar yang baik. Hubungan ini dapat mempengaruhi perubahan sikap dan perilaku individu dalam mencerna dan merespons sebuah informasi yang disampaikan demi terciptanya kesepahaman dan menghindari adanya kesalahpahaman atau miskomunikasi (misscommunication)
- Berguna sebagai sarana penyampaian informasi
- Komunikasi efektif dibutuhkan untuk menyampaikan secara langsung makna dari informasi secara lugas dan gamblang. Kebanyakan orang yang berkomunikasi berbelit-belit tidak akan menemukan titik temu dan kejelasan dari proses komunikasi. Informasi yang didapat baik berupa lisan, tulisan maupun kode dapat disampaikan dengan baik apabila disajikan secara efektif yang menggambarkan secara langsung mengenai masalah yang akan disampaikan. Tentunya informasi yang didapat sangat berguna untuk memenuhi keinginan yang dimaksud. Dengan melakukan komunikasi efektif, maka akan memangkas waktu secara efisien tanpa membuang masa.
- Berguna sebagai sarana pemecahan masalah
- Komunikasi efektif berarti apa yang disampaikan memang sesuai atau mengarah kepada topik pembahasan secara langsung tanpa adanya omong kosong. Komunikator yang menyampaikan informasi secara efektif akan terbiasa terlatih untuk menjawab frekuensi pertanyaan dari komunikan dengan baik. Tentunya kemampuan ini sangat berguna untuk membantu pemecahan sebuah masalah (problem solving) baik itu masalah pribadi, emosional, fenomena sosial dll yang bermanfaat. Kemampuan pemecahan masalah yang dihasilkan dari komunikasi efektif dapat membantu komunikator memiliki banyak referensi dan wawasan luar mengenai informasi yang disampaikan. Tentunya komunikator yang cerdas yakni komunikator yang berbicara sesuai dengan fakta sehinga komunikan dapat mempercayai apa yang disampaikan komunikator sebagai implementasi dari timbal balik dalam berkomunikasi.
- Berguna sebagai pembentukan karakter dan citra diri
- Orang yang cerdas dapat dilihat dari cara mereka berbicara dan berkomunikasi. Bagaimana mereka dapat menempatkan posisi sebagai pembicara maupun lawan bicara yang baik. Mereka dapat menyesuaikan topik pembicaraan sesuai dengan objek. Maksudnya mereka mengetahui dengan siapa mereka bicara dan dimana mereka berbicara. Kemampuan komunikasi baik verbal maupun nonverbal secara aktif, secara tidak langsung akan membentuk sebuah citra diri sebagai pribadi yang lugas dan pemberani. Karakter yang terbentuk dengan melakukan komunikasi efektif dapat dijadikan sebagai batu loncatan seseorang untuk menggapai kesuksesan dan karir pribadinya. Seperti halnya para pembicara-pembicara seminar workshop, motivasi, pendidikan, jurnalistik dll yang menjadi public figure rujukan. Kemampuan komunikasi efektif yang dilakukan sangat berguna untuk mempengaruhi dan mengendalikan pikiran seseorang sehingga lawan bicara dapat merespon sesuai dengan alur komunikasi yang sedang berlangsung. Tentunya karakter dan citra diri positif yang terbentuk dari melakukan komunikasi efektif harus senantiasa diasah lebih dalam lagi sebagai sarana perbaikan kualitas diri (self improvements).
Bagaimana cara melakukan komunikasi efektif?
Dalam mencapai keefektifan dalam berkomunikasi agar mencapai tujuan yang dimaksudkan bersama. Maka perlu langkah-langkah agar komunikasi dapat berjalan dengan efektif dan tepat sasaran. Menurut Cutlip dan Center terdapat empat hal yang dapat digunakan sebagai patokan utama untuk menciptakan keefektifan dalam komunikasi. Empat hal tersebut yakni:
- Penemuan fakta (fact finding)
- Penemuan fakta atau observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan objek/lawan bicara/komunikan sesuai dengan komposisinya. Penggalian fakta yang dilakukan mencakup siapa lawan bicara kita, dimana mereka tinggal dan bagaimana latar belakang mereka. Pengkajian dalam fact finding berguna agar informasi yang ingin disampaikan tepat sasaran. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kesalah pahaman yang dapat menimbulkan konflik antar dua belah pihak yang mengakibatkan komunikasi tidak terjadi secara efektif. Penggalian fakta dimaksudkan agar informasi yang akan disampaikan dapat dengan mudah diterima dan ditanggapi secara baik sehingga menciptakan iklim komunikasi yang kondusif tanpa adanya salah persepsi maupun saling menyudutkan.
- Perencanaan (planning)
- Perencanaan yang dimaksudkan yakni penyusunan kerangka berkomunikasi dengan menyiapkan berbagai data dan fakta yang berguna sebagai acuan dalam menyampaikan informasi. Adanya data dan fakta berguna untuk mematahkan kerancuan dan keraguan komunikan terhadap apa yang disampaikan komunikator. Sehingga apabila ada komunikan yang merasa bingung atau ingin bertanya, komunikator dapat menyampaikan data dan fakta yang sesuai sehingga komunikan dapat memahami apa yang disampaikan. Penyajian data dan fakta serta alur komunikasi bertujuan untuk menghindari informasi yang mentah. Tentunya hal ini dimaksudkan untuk membuat komunikator yakin terhadap apa yang disampaikan. Alur komunikasi yang direncanakan secara matang akan membuat proses komunikasi lebih segar, berwarna dan tidak bosan.
- Berkomunikasi (Communicating)
- Berkomunikasi adalah tahapan realisasi dari perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnuya. Berkomunikasi mencakup tentang bagaimana cara komunikator menyajikan informasi, membawa suasana komunikasi, merespon setiap pertanyaan dan jawaban dari komunikan dll. Tentunya proses komunikasi yang berlangsung harus sesuai dengan rancangan awal agar lebih terprogres. Rangkaian komunikasi yang dilakukan sesuai rencana akan menciptakan sebuah iklim komunikasi yang efektif.
- Proses Evaluasi (Evaluation)
- Evaluasi merupakan tahapan akhir dimana komunikator dapat mengamati, menilai dan menganalisis hasil dari proses komunikasi tersebut. Proses evaluasi dimaksudkan untuk merekontruksi ulang segala kekurangan dan kesalahan yang terjadi dalam proses komunikasi. Sehingga komunikator dapat memperbaiki kekurangan maupun kesalahan yang terjadi baik sengaja maupun tidak sengaja supaya proses komunikasi dapat lebih efektif kedepannya.
SUMBER :
Albrecht, W.S. "Red-Flagging Management Fraud: A Validation." Advance in accounting, 1986. 3.
Arifin, Zainal. "Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru." Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011.
Dzakir. "Dasar-Dasar Psikolog." Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1993.
Hanafi, Abdullah. "Memahami Komunikasi Antar Manusia." Surabaya: Usaha Nasional, 1984.
Mulyana, Deddy. "Komunikasi Efektif." Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H