Beberapa hari lagi, kita akan menyambut tahun yang baru. Apa yang berubah? Entahlah, jawab sendiri. Beberapa hari yang lalu saudara kita merayakan hari Raya Natal, selamat natal bagi yang merayakan dan selamat tahun baru untuk kita semua.Â
Tidak asing lagi untuk kita kalimat tentang Indonesia itu kaya. Indonesia benar-benar kaya. Sangat kaya. Jangan melihat dari satu sudut pandang. Pesan untuk diriku, dari tahun ke tahun yang tak pernah bisa aku terima. Aku sangat berharap tahun baru nanti Indonesia benar-benar Indonesia yang kaya dalam arti untuk segenap bangsa Indonesia.Â
Siapa Indonesia? Kita. Siapa kita? Rakyat. Rakyat yang bagaimana? Indonesia bangsa yang kaya. Letak kayanya dimana? Tidak perlu panjang lebar kau bisa lihat dari sabang sampai Merauke kekayaan Indonesiaku. Penuh keberagaman, kebhinekaan.Â
Terlepas dari itu semua, kita tentu percaya bahwa tidak ada yang sempurna kecuali Dia Yang Maha kuasa. Termasuk lah pula tulisan ini. Tidak untuk menyudutkan pihak manapun dan memihak pada siapapun. Ini murni dari suara rakyat untuk Indonesia.Â
Ini Indonesiaku, Negeri yang teramat aku cintai. Bangsa yang amat kaya. Buka matamu lebar-lebar siapa sesungguhnya yang kaya itu? Bungkam semua jawaban simpan untuk dirimu sendiri. Tidak ada yang peduli? Siapa kamu? Apa yang sudah kamu perbuat untuk Indonesia? Wahai rakyat dari bangsa yang kaya, sudahkah kamu taat membayar pajak?Â
Indonesiaku yang subur. Tanah yang aku pijak tempatku pula mengais rezeki yang membantu aku tumbuh. Bagi kami para petani, tanah yang berlumpur bukan sesuatu yang kotor. Ini adalah sumber kehidupan. Terima kasih Indonesiaku, tanah kelahiran yang amat sangat aku cintai.Â
Bicara tentang tanah, para petani dari golongan rakyat kecil seperti kami sangat bergantung hidup pada apa yang kami tanam untuk bertahan hidup. Kami menggarap tanah lalu menanaminya dengan padi. Jika beruntung kami bisa menanam karet dan kelapa sawit. Yah, rakyat kecil yang hidup di Sumatra banyak yang menggantungkan hidup sebagai petani. Hasil dari ladang padi, karet dan sawit sangat cukup untuk keperluan sehari-hari dan menabung untuk pendidikan anak.Â
Tatkala harga getah karet dan sawit dipermainkan, diobral murah, hancurlah kami anak para petani untuk bisa bersekolah tinggi-tinggi. Jangankan untuk menabung, mencukupi makan saja sudah syukur.Â
Di tengah pandemi ini, benar-benar sangat memekik jiwa dan raga. Kami hanya tau berladang dan terus tidak tau apa-apa. Peran sekolah sangat penting untuk anak bangsa terkhusus untuk anak petani yang sudah tertinggal jauh dibelakang. Mendengar kabar gembira dari Kemendikbud bahwa Januari nanti sekolah akan di buka kembali membuat tahun baru ini menjadi lebih bermakna dari hal-hal baru yang lain di tahun-tahun sebelumnya.Â
Lantas terbesit kabar burung, bahwa wakil rakyat kita mempunyai pendapat lain. Sekolah Januari harus di tunda, tentu kita harus mengonfirmasikan keberadaan hal tersebut. Kenapa?