Mohon tunggu...
Nur Khofifah
Nur Khofifah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi IAIN Jember

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana Cara Akomodasi Berperan dalam Bentuk Toleransi?

29 September 2019   13:05 Diperbarui: 29 September 2019   14:05 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam membahas apa itu akomodasi. Akomodasi sendiri mempunyai makna yang berbeda-beda,  dalam artian akomodasi mempunyai banyak prespektif.  Diantaranya dalam bidang psikologi, sosiologi,  traveling dan mata. Namun dalam tulisan ini akan lebih terfokus dalam membahas akomodasi dalam bidang  sosiologi.  Akomodasi merupakan sebuah upaya dalam menyelesaikan atau mengurangi masalah yang terjadi antara individu atau kelompok yang disebabkan oleh suatu konflik. Bahkan tidak jarang ketika harus menyelesaikan masalah, kita harus mendatangkan pihak ketiga agar terciptanya keadaan yang kondusif, maka dari itu pihak ketiga juga memberi peran penting dalam menyelesaikan masalah.

Adapun bentuk-bentuk akomodasi di antara lain yaitu toleransi, kompromi, koersi, konsiliasi, Stalemate, arbitrasi dan ajudikasi. 

Lalu bagaimana cara akomodasi berperan dalam bentuk toleransi?

Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita tidak luput untuk berinteriaksi dengan masyarakat sekitar.  Dan di setiap Lingkungan dapat di pastikan bahwa kita hidup berdampingan dengan berbagai macam agama,  dengan begitu akomodasi hadir dalam bentuk toleransi.

Tentu saja hal itu wajib kita ketahui. Akomodasi dalam bentuk toleransi merupakan sebuah spontanitas yang seharusnya tidak direncanakan. Contohnya yaitu ketika umat muslim hidup berdampingan dengan umat kristiani. Tentu saja sikap toleran wajib ditanamkan di benak masing-masing umat. Semisal umat muslim sedang melaksanakan ibadah puasa alangkah baiknya yang tidak berpuasa untuk tidak makan ditempat terbuka sebagai bebtuk rasa hormat untuk yang sedang berpuasa. Dan sebaliknya ketika umat kristiani sedang melaksanakan hari raya natal, sebagai umat muslim harus menghargai tanpa mengusiknya.

Oleh karena itu,  sikap toleransi wajib ditumbuhkan dan dilestarikan. Dengan begitu sikap toleransi memberikan pengaruh yang sangat penting sehingga dapat mewujudkan lingkungan yang damai dan tentram.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun