Mohon tunggu...
Nur Khofifah
Nur Khofifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Halo! Saya Nur Khofifah biasa dipanggil ofi. Saya adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Saya mempunyai hobi yang cukup terlatih dari kecil seperti menulis, membaca puisi, membuat puisi, berpidato, dll. Bukan dalam akademik saja, saya juga hobi dalam hal olahraga seperti silat, basket, voli, badminton, lari,dll. Saya adalah pribadi yang tumbuh di lingkungan yang mampu membuat saya suka dan peka terhadap lingkungan. Saya suka hal-hal yang berkaitan dengan sosial masyarakat. Karena itu, saya pun mengikuti sebuah organisasi di kampus yang berkaitan langsung dengan masyarakat terutama dalam hal gender. Saya adalah orang yang tertarik dengan hal ilmiah yang ternyata ketika dikaji dan dipahami lebih dalam semua itu sebenarnnya ada dalam ajaran agama (al-Quran ataupun hadis) yang bahkan dapat terbukti. Baik tentang alam, cara berpikir, cara bertingkahlaku dalam msyarakat, cara toleransi, dll. Dan karena itu pula, saya memutuskan untuk belajar Pendidikan Agama Islam di UIN KH, Abdurrahman Wahid Pekalongan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Orang Tawakal Tidak Mudah Kecewa

2 April 2023   09:05 Diperbarui: 2 April 2023   13:44 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tawakal adalah orang yang beraktiitasnya mementingkan ikhtiar dan menyerahkan hasilnya kepada Allah. Orang yang bertawakal seperti ini  tidak akan mudah mengeluh karena menyerahkan segala urusannya kepada Allah. Yang ia ikhtiarkan adalah usahanya dan hasil adalah pemberian dari Allah atas kesungguhannya dalam berikhtiar. Hasil bagaimanapun akan diterimanya dengan hati yang lapang.

Manusia seperti itu tahu bahwa apa yang diberikan Allah adalah yang terbaik. Manusia tidak tahu yang terbaik dari apa yang diharapkan sedangkan Allah Sang Pencipta manusia lebih tahu. Secara psikologi, ketawakalan ini mampu menghilangkan rasa kecewa ketika mengalami kegagalan dalam suatu hal.

Terkadang, manusia berharap suatu hasil yang baik dan lebih dari ikhtiarnya. Sedangkan Allah lebih mengetahui bahwa ada hal buruk dibalik itu jika manusia mendapatinya. Maka Allah tidak akan memberikan itu dan Allah akan mengganti dengan hasil lain yang lebih baik. Kalaupun Allah memandang itu baik (karena Allah lebih mengetahui) tapi belum tepat jika diberikan di waktu ikhtiar itu, maka Allah akan memberikannya di waktu lain yang lebih tepat.

Jadi, orang  seperti ini tidak akan capek atau lelah bekerja dan menjadi budak dunia untuk mengejar target secara terus menerus. Ketika waktu solat tiba pun tetap menjaga solatnya. Tidak melulu memikirkan pekerjaannya sampai lupa bahkan meninggalkan ibadah solat sebagai kewajibannya sebagai hamba.

Hati orang bertawakal akan selalu berprasangka baik kepada Allah. Dirinya selalu mengharap keridhoaan Allah saja. Ikhtiar yang dilakukan adalah hanya sebagai tugas yang dijalankan dari perintah Allah untuk mendapati sesuatu yang diinginkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun