Mohon tunggu...
NUR KHIKMAH
NUR KHIKMAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Tanjungpura

hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kisah Seorang Ibu yang Menjadi Orang Tua Tunggal

12 April 2024   23:17 Diperbarui: 12 April 2024   23:47 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah lama dan rumah baru ibu Sutama (dok. pribadi)

Ibu Sutama seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kecamatan Pontianak Utara, Desa Siantan, ia sekarang berumur 50 tahun dan memiliki 7 orang anak, untuk riwayat pendidikannya ibu Sutama tidak pernah bersekolah. Ibu Sutama mendapatkan bantuan sosial mulai dari April 2023, yaitu bantuan sosial PKH dengan jenis uang sebesar Rp.500.000 dan beras 10kg per 3 bulan sekali. 

Untuk sekarang ibu Sutama bekerja sebagai asisten rumah tangga dengan awal gaji Rp.250.000 perbulan hingga sekarang gajinya sudah naik menjadi Rp.800.000 per bulan. Sekarang ibu Sutama menjadi kepala keluarga setelah suaminya meninggal 15 tahun yang lalu tepatnya ditahun 2009, untuk anak ibu Sutama ada yang sudah bekerja, dimana dua diantaranya bekerja sebagai dekorator, satu bekerja sebagai kuli bangungan, satu bekerja sebagai car wash, satunya bekerja ditoko roti dan anak terakhir masih bersekolah di pesantren. 

Kondisi ruang tengah, dapur dan wc (dok. pribadi)
Kondisi ruang tengah, dapur dan wc (dok. pribadi)

Biasanya masing-masing anak memberi ibu Sutama uang belanja Rp.100.000 per minggunya dan setiap hari ibu Sutama bisa menghabiskan Rp.100.000 untuk belanja sayur dan lauk pauk dan ia biasanya masak 2kg beras untuk makan sehari dan beras bantuan yang didapat ibu Sutama tidak cukup untuk sebulannya jadi biasanya ibu Sutama akan membeli beras lagi dengan harga Rp.15.000 per kg. 

Dalam 1 bulanan ibu Sutama biasa menghabiskan 2 tabung gas 3kg, Rp.120.000 per bulan untuk biaya listrik 900watt dan Rp.120.000 untuk biaya air PAM. Sumber air minum ibu Sutama biasanya memasak sendiri dari air hujan dan menggunakan air PAM untuk mandi dan mencuci di wc milik sendiri dengan septic tank. Ibu Sutama memiliki riwayat penyakit asam lambung dan sakit saraf dibagian kepala serta jari-jari tangannya yang biasanya jika penyakitnya kambuh ibu Sutama hanya berobat dipuskesmas.

Ibu Sutama memiliki 2 buah rumah dengan status milik sendiri, dimana sekarang ibu Sutama dan anak-anaknya tinggal dirumah baru yang dibangun dengan uang hasil kerjanya dan anak-anak. Untuk luas keseluruhan tanah ibu Sutama yaitu panjang 28m dan lebar 15m, untuk luas rumah yang sekarang ditinggali yaitu panjang 14m dan lebar 6m dengan jumlah ruangan sebanyak 7 ruang dan dinding rumah seluruhnya tembok, atap rumah full seng dan lantai rumah full ubin. 

Dan untuk luas rumah lama ibu Sutama yaitu Panjang 10m dan lebar 6m dengan dinding setengah tembok dan setengahnya lagi seng, lantai full kayu dan atap sepenuhnya seng. Rumah lama ini ia sewa kan, tetapi untuk sekarang belum ada yang menyewanya jadi ditempati oleh anak keempatnya. Untuk asset yang dimiliki ibu Sutama ada 1 buah rumah lama, 3 buah sepeda motor dan itu milik anaknya yang dibeli pada tahun 2018 dan 2021, satu buah TV berukuran kecil, satu buah kulkas dan rice cooker.

Kondisi rumah lama ibu Sutama (dok. pribadi)
Kondisi rumah lama ibu Sutama (dok. pribadi)

Wawancara mendalam dan observasi dilaksanakan pada Februari-Maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun