Mohon tunggu...
Nur Khasanah
Nur Khasanah Mohon Tunggu... Penulis - Mencari dan Berbagi Pengetahuan Dengan Menulis

.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kita Bisa karena Biasa

26 Agustus 2019   22:46 Diperbarui: 26 Agustus 2019   23:40 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kadangkala, kita dihadapkan pada suatu pilihan dalam memilih suatu pekerjaan. Sebagai contoh misalkan kita berangan angan dalam hati, apakah saya lebih baik mengabdi sebagai tenaga pendidik yang harus ikhlas mendidik anak, ataukah sebagai tenaga kerja seperti karyawan pabrik yang setiap bulannya mendapat bayaran, atau sebagai apalah misalnya.

Namun apapun pekerjaan kita, bagaimanapun beratnya usaha kita,sebenarnya tergantung niat dan tekad kita. Kalau dari awal kita sudah mempunyai tekad untuk menjalani suatu pekerjaan dengan sungguh-sungguh, maka kita akan terbiasa melakukannya, hingga pekerjaan tersebut akan menjadi ringan dan mudah untuk dilakukan.

Itulah yang dinamakan alah bisa karena biasa, bahwasanya perilaku seseorang akan didominasi oleh kebiasaan. Perilaku akan menjadi baik, kalau kebiasaan kita baik, sebaliknya, perilaku seseorang akan menjadi buruk, kalau kebiasaan kita buruk.

Sebagaimana diajarkan di Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD), anak-anak setiap harinya di ajarkan untuk mengucap salam, berdoa sebelum dan sesudah kegiatan, belajar makan dan minum dengan menggunakan tangan kanan, dan sebagainya. Memang, itu hal-hal kecil dan terlihat sepele, namun apabila hal-hal baik tersebut terus menerus dilakukan setiap harinya, maka anak-anak dengan sendirinya akan tahu, dan menjadi suatu kebiasaan untuk dapat dilakukan hingga dewasa, demikian pula sebaliknya.

Lihat saja seorang bayi, saat belajar tengkurap misalnya, dengan susah payah mencoba untuk bisa melakukannya, bahkan sampai menangis nangis karena saking susahnya. Tapi sang bayi terus berusaha, hingga akhirnya bisa tengkurap dan melakukan tahap tahap perkembangan selanjutnya.

https://id.theasianparent.com
https://id.theasianparent.com

Kewajiban kita sebagai orangtua, biasakanlah anak-anak kita untuk selalu melakukan kebiasaan baik, dan tegurlah anak, apabila melakukan kegiatan buruk ataupun kurang baik, agar anak tahu apa yang dilakukannya tersebut tidak baik dan tidak mengulanginya lagi. Hal tersebut sudah merupakan memberikan pembelajaran bagi anak dalam membentuk karakter dan kepribadian seorang anak.

Sesuai maknanya, alah bisa karena biasa, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berasal dari kata 'bisa' yang berarti bisa, mampu, kuasa. Namun 'bisa' juga berarti racun hewan. Sedangkan 'alah' sendiri merupakan bentuk singkat dari 'kalah'. Jadi maksud dari kata alah bisa karena biasa adalah racunpun akan kalah atau kehilangan daya, ketika seseorang sudah terbiasa memakannya.

Mula mula orang tersebut makan sedikit, kemudian ditambah dosisnya, sehingga lama kelamaan ia menjadi kebal terhadap racun tersebut. Demikian pula dengan suatu pekerjaan, mula mula terasa berat untuk dilakukan, tapi kalau pekerjaan tersebut terus dilakukan dengan semangat dan ikhlas, maka pekerjaan tersebut akan terasa ringan, kalah kepandaian oleh latihan.

Oleh Nurkhasanah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun