Apa yang diberikan Arab Saudi kepada Indonesia mungkin lebih sedikit dibandingkan jasa TKI dan jamaah haji yang secara rutin menyumbang devisa dan tenaga untuk negeri unta. Devisa yang diperoleh Saudi dari jamaah haji Indonesia (sebagai jamaah haji terbesar di dunia) tidak sedikit nilainya. Demikian pula sumbangan tenaga para TKI, meskipun mereka digaji, tetapi jasanya sangat luar biasa terhadap masyarakat Saudi.
Jasa besar itulah yang selama ini luput dari perhitungan sehingga daya tawar Indonesia menjadi rendah di mata pemerintah Saudi. Kita dapat membayangkan kalang-kabutnya para majikan di Arab Saudi jika semua TKI ditarik kembali ke Indonesia. Jumlah TKI kita di sana diperkirakan mencapai 1,2 juta, ini membuktikan masyarakat Saudi sangat membutuhkan kita. Para TKW yang pernah bekerja di Saudi paham bahwa budaya masyarakat Saudi cenderung elitis, tidak terbiasa mengerjakan tugas-tugas domestik seperti kebersihan dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Tugas-tugas tersebut biasa dibebankan kepada pembantu.
Maka kiriman gelar doktor HC kepada raja Saudi mudah-mudahan bisa memperbaiki hubungan diplomatik Arab-Indonesia yang belakangan mengalami keretakan. Selama ini martabat Indonesia di mata Arab Saudi dipandang rendah karena kasus korupsi dan Indonesia menjadi negara pengekspor TKI. Maka jangan sampai negeri kita direndahkan lagi martabatnya gara-gara mengirim gelar doktor HC kepada raja Saudi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H