Mohon tunggu...
Nurkhalimah
Nurkhalimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Ekonomi Keluarga Terhadap Pendidikan Anak

19 Mei 2023   22:17 Diperbarui: 19 Mei 2023   22:24 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan hal yang utama bagi manusia untuk dapat meningkatkan serta mengembangkan potensi kemampuan seseorang dari proses pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan. Sekumpulan manusia yang diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui pembelajaran serta pelatihan. 

Pendidikan merupakan kunci utama awal dari kehidupan manusia dimana manusia yang berpendidikan memiliki peran penting dalam sebuah kemajuan negara. Sebagai manusia yang berpendidikan tentunya mampu mengatur kehidupan pribadi maupun mengatur ekonomi. 

Baik ekonomi negara maupun ekonomi dalam kehidupan berumah tangga. Pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan perekonomian dimana ekonomi mempengaruhi kehidupan manusia. Ekonomi sangat mempengaruhi pendidikan anak bangsa. Bagaimana anak bangsa mendapatkan pendidikan yang layak apabila peranan pendidikan saat ini lebih mengarah ke money oriented. Dimana orang yang memiliki uang mampu mengalahkan orang yang berprestasi. 

Masih banyak diluaran sana anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan karena beberapa faktor dan salah satu faktor tersebut adalah faktor ekonomi. 

Dari faktor ekonomi tersebut, sangat mempengaruhi bagi mereka yang berstatus pelajar karena menempuh jalan pendidikan itu tidaklah gratis melainkan adanya syarat yang harus dipenuhi salah satunya adalah pembayaran uang muka sebelum masuk sekolah dengan kisaran yang cukup tinggi. Hingga para wali murid merasa terbebani hingga berujung dengan pembatalan pendaftaran masuk sekolah dikarenakan tingginya administrasi yang harus dibayar. 

Ada banyak sekali anak yang putus sekolah karena faktor ekonomi, setelah ditelusuri di Indonesia sendiri untuk jenjang Sekolah Dasar tercatat, anak yang putus sekolah pada tahun 2020 sebesar 0,62%, pada tahun 2021 naik menjadi 0,3% sebesar 0,65% dan terakhir pada tahun 2022 naik lagi sebesar 0,71% naik 0,6% dari tahun sebelumnya. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap naiknya jumlah anak yang putus sekolah membuat Indonesia kehilangan SDM yang berkualitas.

Dari penelitian ini kita bisa simpulkan bahwa masih banyak sekali anak yang putus sekolah karena faktor ekonomi tersebut. Banyak dari mereka yang putus sekolah contohnya anak jalanan mereka lebih memilih membantu orang tuanya dalam mencari nafkah untuk kehidupan mereka sehari-hari dengan cara berjualan, mengamen dan sebagainya. Tidak hanya itu saja banyaknya anak yang putus sekolah membuat tingkat pengangguran di Indonesia semakin tinggi. 

Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan hal tersebut karena tingkat pendidikan yang rendah mempengaruhi kualitas suatu negara. Apabila suatu negara memiliki SDM yang berkulitas maka seluruh dunia akan mengakui bahwa negara tersebut sudah menjadi negara yang maju dan tingkat kemiskinan akan menurun.

Dari masalah tersebut banyak sekali faktor negatif yang akan terjadi jika disuatu negara tingkat anak yang putus sekolah itu tinggi. ketika dewasa kelak anak tersebut akan kesusahan untuk mendapatkan pekerjaan, karena harus bersaing dengan anak yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi. Maka anak yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah tidak akan mampu barsaing dan akan susah mencari pekerjaan yang diinginkan, terancam menjadi pengangguran dan itu akan berdampak pada masa tuanya nanti.

Akan tetapi dizaman sekarang ini bagi yang ingin bersekolah sampai ke jenjang pendidikan yang tinggi (kuliah) sudah sangat mudah karena adanya beasiswa dari pemerintah. Bagi anak yang berprestasi akan mendapatkan reward atau penghargaan karena memiliki prestasi yang dapat membanggakan sekolah maupun orang tua. Pemerintah wajib mendanai anak yang berprestasi tersebut sampai menggapai cita-citanya dan mendapatkan pekerjaan yang layak, sehingga bisa menjamin masa tuanya dengan indah.

      

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun