Mohon tunggu...
Nur Sukaisih
Nur Sukaisih Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makhluk Tuhan yang Sempurna

31 Agustus 2017   10:06 Diperbarui: 31 Agustus 2017   10:13 1627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang diciptakan berasal dari tanah yang disebut juga anak dari nabi Adam as dan Hawa, nabi Adam as adalah makhluk paling sempurna yang pertama kali diciptakan Allah SWT. Manusia makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT dari sekian banyak makhluk ciptaan-Nya. Seperti yang sudah dijelaskan dalam Al-Quran manusia diciptakan hanya untuk menyembah Allah SWT melakukan kebajikan dan menjauhi segala perbuatan kejahatan ataupun larangan Allah SWT. 

Manusia sebagai makhluk sosial yang mempunyai hak dan kewajiban dalam dirinya. Namun, hak dan kewajiban yang harus didahulukan adalah kewajiban karena kepentingan kelompok ataupun organisasi lebih penting daripada kepentingan diri sendiri, tanpa orang lain diri sendiri bukanlah apa-apa. Manusia mempunyai fikiran dan akal, manusia diberikan akal dan pikiran untuk menentukan bagaimana hidup yang baik mengetahui mana yang baik dan yang buruk, mana yang salah dan mana yang benar semua itu tentang fikiran dan tingkah laku atau perbuatan manusia itu sendiri.

Manusia yang disebut juga sebagai istilah politik hukum yang mana berada dan hidup dalam suatu wilayah, pemerintahan, bangsa dan negara yaitu negara tanah air Indonesia. Manusia adalah makhluk yang mampu berpolitik, bekerja sama dan dalam sebuah negara manusialah yang bisa menentukan dan membawa kemana negara itu akan berjalan, bagaimana negara itu akan maju, bagaimana negara akan bisa menerapkan suatu keadilan, kesejahteraan bagi rakyat-rakyatnya. Semua tindakan seorang pemimpin kepada rakyatnya harus mengikuti kemaslahatan karena rakyat itu hanya butuh keadilan dan kesejahteraan dimana rakyat sejahtera disitulah negara bisa dikatakan negara yang adil, sejahtera, makmur dan sentosa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun