Mohon tunggu...
Siti Nur Karomah
Siti Nur Karomah Mohon Tunggu... Guru - Guru BK SMA

Hobi saya kuliner dan membaca buku pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Mengimplementasikan Kurikulum merdeka

4 Desember 2023   03:50 Diperbarui: 4 Desember 2023   05:50 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Implementasi Kurikulum Merdeka
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mendesain perilaku manusia yang berkarakter untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan program kerja yang jelas dan terukur, kurikulum menjadi kuncinya. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya, suku, dan kepercayaan berangkat dari hal tersebut memberikan keunikan tersendiri dalam mendesain kurikulum pendidikan, tak heran jika di Negara Indonesia sudah beberapa kali ada perbaikan dalam menyusun kurikulum. Kurikulum menjadi jantung utama dalam menyusun program kerja pendidikan, visi misi ke depan sebuah negara bisa dilihat dari desain kurikulum yang ditawarkan oleh pemangku kepentingan. Indonesia memiliki bonus demografi besar yang mana menjadi keuntungan bagi kita, keuntungan tersebut bisa berdampak besar jika dalam dalam dunia pendidikan bisa memberikan ruang mengasah soft skill kepada peserta didik. Visi pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalului terciptanya pelajar pancasila yang bernalar kritis, mandiri,, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global. (permendikbud RI nomor 22 tahun 2020). Visi pendidikan ini menjadi landasan dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka, apa yang membedakan kurikulum merdeka dengan kurikulum yang lain?
Kurikulum merdeka menyajikan berbagai resep dalam mendesain pembelajaran seperti menggunakan pendekatan paradigma baru pusat pembelajaran berpusat pada siswa hal ini menstimulasi agar siswa bisa bernalar kritis. Asesmen yang dilakukan sebelum pengklasifikasian menggunakan tiga cara yaitu diagnostik, sumatif, dan formatif (IHT IKM 2022). Asesmen awal ini memberikan data bahwa siswa itu memiliki keunikan tersendiri dalam belajar. Penerapan kurikulum merdeka tidak terlepas dari karakter mandiri, hal ini bisa dimaknai kemandirian siswa bisa distimulasi lewat pembelajaran projek yang mengusung tujuh tema besar seperti gaya hidup berkelanjutan tema ini sangat relate dengan kondisi kita sekarang yang mana mengalami perubahan pesat dalam bidang gaya hidup. Media sangat berperan dalam memepengaruhi gaya hidup seseorang, maka salah satu cara untuk memodifikasi perilaku siswa yang positif diperlukan implementasi kurikulum merdeka di bidang pendidikan. Kurikulum merdeka dapat berjalan matang jika pemangku kepentingan memahami dan mau mengubah mindset pendidikan melalui pendekatan kurikulum merdeka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun