Ide itu bisa datang kapan saja, tak kenal waktu, tak kenal tempat. Pun ketika ia belum hadir, ke mana pun kita cari, ia pun biasanya tak kunjung datang.
Sore ini, dalam perjalanan pulang menuju rumah mertua di Bogor, tiba-tiba tebersit suatu ide mengenai konsep buku yang sedang saya tulis. Sambil mengendarai motor saya terbayang pembaca sasarang yang pas untuk buku saya. Pembaca sasaran utama adalah kaum perempuan muslimah, kelas menengah atau yang mendekati, berusia 40 tahun ke atas, latar belakang pendidikan agama minim, dan mempunyai komunitas majelis taklim/ pengajian ibu-ibu. Namun, buku ini nantinya tidak dikhususkan untuk mereka saja. Karena itu, desain buku tidak akan bercorak feminim.
Implikasi dari target pembaca tersebut, penyajian konten akan disesuaikan dengan kenyamanan dan keberterimaan mereka, misalnya dalam soal pemilihan tipografi dan gaya bahasa. Soal-soal lain tentunya tidak akan saya bicarakan di sini, tetapi akan dibicarakan dengan penerbit yang nantinya mau menerbitkan. Selain soal pembaca sasaran, terlintas juga soal penyajian bab pendahuluan. Penyajian bab pendahuluan buku nonfiksi biasanya cenderung kaku dan akademis. Tapi buku ini nantinya, berdasarkan ide yang baru saja datang di jalan, akan menyajikan bab satu dengan cara yang berbeda.
Untuk menguji ide ini, rencananya akan saya bandingkan dengan teori pemasaran ala Hermawan Kartajaya. Dalam serial 9 Elemen Marketing-nya, ada konsep targeting dan segmentation. Kebetulan dua seri tersebut belum saya baca. Jika sudah selesai, insya Allah, akan saya tuliskan di Kompasiana, seperti tulisan saya soal diferensiasi.
Saya tuliskan ide ini dengan tujuan mengikatnya agar tidak lenyap disapu waktu. Apalagi ide ini, menurut hemat saya, cukup bagus sehingga sayang bila kemudian hilang sebelum terwujud. Jika pujaanmu datang, jangan kau sia-siakan. Begitu pun jika ide datang, sebaiknya langsung dicatat dan diamankan. Manfaat mencatat ide adalah bila sewaktu-waktu kita tidak punya ide, kita perlu repot mencarinya ke mana-mana. Kita cukup membongkarnya dalam catatan kita.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H