Mohon tunggu...
Nurkaib Nurkaib
Nurkaib Nurkaib Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Orang biasa yang ingin tetap jadi orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengikat Ide

19 Juli 2014   02:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:56 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ide itu bisa datang kapan saja, tak kenal waktu, tak kenal tempat. Pun ketika ia belum hadir, ke mana pun kita cari, ia pun biasanya tak kunjung datang.

Sore ini, dalam perjalanan pulang menuju rumah mertua di Bogor, tiba-tiba tebersit suatu ide mengenai konsep buku yang sedang saya tulis. Sambil mengendarai motor saya terbayang pembaca sasarang yang pas untuk buku saya. Pembaca sasaran utama adalah kaum perempuan muslimah, kelas menengah atau yang mendekati, berusia 40 tahun ke atas, latar belakang pendidikan agama minim, dan mempunyai komunitas majelis taklim/ pengajian ibu-ibu. Namun, buku ini nantinya tidak dikhususkan untuk mereka saja. Karena itu, desain buku tidak akan bercorak feminim.

Implikasi dari target pembaca tersebut, penyajian konten akan disesuaikan dengan kenyamanan dan keberterimaan mereka, misalnya dalam soal pemilihan tipografi dan gaya bahasa. Soal-soal lain tentunya tidak akan saya bicarakan di sini, tetapi akan dibicarakan dengan penerbit yang nantinya mau menerbitkan. Selain soal pembaca sasaran, terlintas juga soal penyajian bab pendahuluan. Penyajian bab pendahuluan buku nonfiksi biasanya cenderung kaku dan akademis. Tapi buku ini nantinya, berdasarkan ide yang baru saja datang di jalan, akan menyajikan bab satu dengan cara yang berbeda.

Untuk menguji ide ini, rencananya akan saya bandingkan dengan teori pemasaran ala Hermawan Kartajaya. Dalam serial 9 Elemen Marketing-nya, ada konsep targeting dan segmentation. Kebetulan dua seri tersebut belum saya baca. Jika sudah selesai, insya Allah, akan saya tuliskan di Kompasiana, seperti tulisan saya soal diferensiasi.

Saya tuliskan ide ini dengan tujuan mengikatnya agar tidak lenyap disapu waktu. Apalagi ide ini, menurut hemat saya, cukup bagus sehingga sayang bila kemudian hilang sebelum terwujud. Jika pujaanmu datang, jangan kau sia-siakan. Begitu pun jika ide datang, sebaiknya langsung dicatat dan diamankan. Manfaat mencatat ide adalah bila sewaktu-waktu kita tidak punya ide, kita perlu repot mencarinya ke mana-mana. Kita cukup membongkarnya dalam catatan kita.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun