Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama dalam pembangunan sebuah bangsa. Namun, untuk memastikan bahwa setiap individu mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas, diperlukan pembiayaan yang memadai dan efisien. Pembiayaan pendidikan mencakup berbagai aspek, mulai dari anggaran yang disediakan oleh pemerintah, kontribusi masyarakat, dan pihak lainnya.
Pemerintah pusat mengalokasikan dana untuk pendidikan yang biasa disebut dengan bantuan operasional sekolah (BOS), yang dananya diambil dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) sebesar 20% sesuai amanat undang-undang.
Sejalan dengan adanya manajemen berbasis sekolah (MBS), sekolah dapat mencari sumber-sumber dana dari pihak masyarakat, baik secara individu maupun dari lembaga, baik di dalam maupun di luar negeri.
Dalam UUD 1945 pasal 31 yang berbunyi “tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran” pasal ini dapat kita katakan bahwa adanya pemerataan pendidikan terhadap seluruh rakyat Indonesia, tetapi yang kita dapatkan di realitas , faktanya masih banyak orang yang tidak mendapatkan pendidikan.
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor termasuk mahalnya biaya pendidikan, sehingga yang bisa mendapatkan pendidikan secara layak hanya dari golongan yang mampu saja , sedangkan dari golongan yang tidak atau kurang mampu tidak bisa berbuat apa-apa yang mengakibatkan banyaknya tingkat pengangguran dan kemiskinan yang ada di negara Indonesia.
Dari hal di atas , dapat kita katakan bahwa pembiayaan pendidikan yang ada di Indonesia masih sangat kurang memadai bagi golongan yang kurang mampu. Dalam dunia pendidikan, ada pembiayaan pendidikan yang ditanggung oleh pemerintah. Contohnya beasiswa, tetapi jumlahnya masih terbatas dan persaingnnya yang sangat ketat. Tidak semua siswa yang membutuhkan bisa mendapatkan beasiswa. Dan menurut saya ada beberapa pemberian beasiswa itu tidak diberikan kepada orang yang tepat.
Biaya kuliah yang tinggi, termasuk biaya masuk perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, seringkali tidak terjangkau bagi banyak keluarga. Selain biaya kuliah, mahasiswa juga harus menanggung biaya hidup sehari-hari seperti tempat tinggal, makanan, dan transportasi. Bagi yang harus pindah ke kota lain untuk kuliah, biaya ini sangat tinggi.
Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah meningkatkan akses dan jumlah beasiswa, memperbaiki sistem bantuan pendidikan, dan memberikan subsidi biaya pendidikan yang lebih besar. Selain itu, perlu juga ada upaya untuk mengurangi biaya hidup bagi mahasiswa dengan menyediakan asrama yang terjangkau dan fasilitas pendukung lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H