Kuiditas (keapaan) merupakan suatu konsep seperti hewan, kehitaman, batu dan lain-lain. Atau jawaban untuk pertanyaan “apa itu?” misalnya kita bertanya tentang dinding rumah, warna apa itu? Jawabannya, hitam. Jawaban dari pertanyaan tersebut dinamakan kuiditas (keapaan).
Kita bisa memisahkan antara konsep wujud dengan keapaan di alam pikiran kita, karena keduanya merupakan hasil pertanyaan yang berbeda, yaitu “adakah manusia?” dan “ apakah manusia?”. pertanyaan tentang “adakah manusia?” berhubungan dengan wujud (ada) dan pertanyaan tentang “apakah manusia?” berelasi dengan keapaan (kuiditas, mahiya).
Akal dengan analisinya mampu memisahkan antara konsep wujud dengan konsep manusia., lalu mempredikatkan antara wujud dengan manusia dengan mengakatakan “manusia ada”. manusia adalah subjek dan ada (wujud) adalah predikat. Predikasi ini hanya terjadi pada alam pikiran tidak pada alam eksternal. Secara konsepsi wujud dan kuiditas itu berbeda tetapi di alam eksternal wujud dan kuiditas merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan.
Wujud (ada) tidak identik dengan kuiditas (keapaan) dan bukan bagian darinya. Jika wujud itu identik dengan kuiditas atau bagian darinya, niscaya ia merupakan esensi dari kuiditas, sementara esensi sesuatu tidak bisa dinegasikan darinya. Contohnya dalam defenisi manusia dikatakan bahwa manusia adalah hewan yang berfikir. Di sini, hewan yang berfikir merupakan esesi manusia, sehingga mustahil untuk kita negasikan antara hewan yang berfikir dengan manusia. karena jika kita menegasikannya maka sama saja kita mengatakan manusia bukanlah manusia.jadi mustahil untuk wujud itu identik dengan kuiditas.