Pentingnya penerapan prinsip OECD pada perusahaan dalam mengurangi ketidaksetaraan dan pemberdayaan wanita

Organization of Economic Co-operation and Development (OECD) atau Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi adalah organisasi intergovernmental atau antar pemerintah Negara-Negara di Dunia yang memiliki misi untuk mewujudkan Perekonomian Global yang Kuat, Bersih, dan Berkeadilan.

Di era globalisasi ini, isu ketidaksetaraan Gender masih menjadi tantangan utama di berbagai sektor. Dalam konteks ini, Prinsip-Prinsip yang dirumuskan oleh Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menawarkan kerangka kerja yang kuat bagi Perusahaan untuk mengurangi Ketidaksetaraan dan Memberdayakan Wanita

Prinsip-Prinsip yang dirumuskan oleh Organization of Economic Co-operation and Development (OECD) atau Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi dapat membantu perusahaan mengurangi ketidaksetaraan gender dan memperdayakan Perempuan.

Penyebab ketidaksetaraan gender adalah adanya Budaya Patriarki, Diskriminasi, dan Minimnya kesadaran Masyarakat akan Urgensi kesetaraan gender. Dampak dari ketidaksetaraan gender ini Perempuan rentan terhadap Pemutusan Hubungan Kerja, Kehilangan Mata Pencaharian, dan Menjadi Korban Tindak Kekerasan.

Cara untuk membangun kesetaraan gender ini adalah dengan cara memenuhi Hak-Hak Ketenagakerjaan, Melibatkan Perempuan dalam Pengambilan Keputusan, Memberi Gaji yang sama, Memberikan Kesempatan Jenjang Karir yang sama, dan Melindungi Perempuan dari Pelecehan di tempat kerja.

Manfaat adanya kesetaraan gender untuk memperkuat kemampuan negara untuk berkembang, Mengurangi Kemiskinan, dan Memerintah secara efektif. Kesetaraan gender ini sangat penting bagi saya karena kesetaraan gender merupakan hak asasi manusia yang mendasar.

Memajukan kesetaraan gender sangat penting bagi semua aspek Masyarakat yang sehat, mulai dari pengetesan kemiskinan hingga peningkatan Kesehatan, Pendidikan, Perlindungan, dan Kesejahteraan anak Perempuan dan Laki-Laki. Dimana yang mungkin bisa kita lakukan untuk mencegah dan mengurangi ketidaksetaraan gender ini dengan cara meningkatkan akses Pendidikan, dan Pendidikan gender dimana Pendidikan ini tentang kesetaraan gender dalam kurikulum sekolah untuk meningkatkan kesadaran sejak dini.

Selanjutnya Kebijakan dan Perundang-Undangan, kebijakan disini seperti Mengimplementasikan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender, contohnya kebijakan Cuti Parental yang adil, gaji yang setara, dan perlindungan dari diskriminasi.

Dan pemberdayaan ekonomi, dimana kita melakukan pelatihan dan pengembangan keterampilan dengan memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi Perempuan untuk meningkatkan peluang kerja dan kemandirian, dan mendapatkan akses ke pembiayaan dengan memfasilitasi akses Perempuan ke layanan keuangan, seperti Kredit Mikro dan Dukungan bisnis.

Nur Baity Jannah, mahasiswa Akuntansi Perpajakan Universitas Pamulang