Mohon tunggu...
Nurjannah
Nurjannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profil

Mahasiswa IAIN Kendari Fakultas FEBI

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seruan Aksi Mahasiswa pada 11 April 2022

13 April 2022   08:18 Diperbarui: 13 April 2022   08:26 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia adalah negara demokrasi negara hukum dimana hukum harus di tegakkan dengan seadil-adilnya.

Tepat pada tanggal 11 April 2022 seruan aksi mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa. Terdapat beberapa tuntutan kepada pemerintah Indonesia di kutip dari CNN Indonesia oleh BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia)  tuntutan tersebut meliputi : 

  1. Menolak keras penundaan pemilu 
  2. Tolak kenaikan BBM
  3. Usut tuntas mafia minyak goreng
  4. Menagih janji janji presiden dan wakil presiden                                            

Dengan adanya tuntutan tersebut mahasiswa dan sekelompok warga menggelar aksi unjuk rasa di beberapa daerah seperti DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi tenggara dan masih banyak lagi. 

Mahasiswa menyuarakan hati rakyat yang menyampaikan aspirasi- aspirasi terkait tuntutan tersebut kepada pemerintah Indonesia dengan harapan wakil-wakil rakyat mendengar dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

Seluruh masyarakat Indonesia merasakan dampak terkait beberapa tuntutan tersebut seperti kelangkaan minyak goreng dan naiknya BBM, dapat di pertanyakan bagaimana mungkin negara penghasil sawit terbesar bisa kekurangan dan kelangkaan minyak goreng? Salah satu tuntutan mahasiswa yaitu pemerintah harus mengusut tuntas mafia minyak goreng di balik kelangkaan tersebut.

Aksi tersebut tidak sedikit menimbulkan kerusakan fasilitas tidak hanya di DKI Jakarta saja namun di daerah daerah lain nya juga terdapat banyak kerusakan fasilitas dengan kerusakan yang ada maka okmun kepolisian mengamankan dengan cara menembakan gas air mata sehingga mahasiswa tak lagi merusak fasilitas tersebut.

Dalam aksi unjuk rasa pada saat bulan Ramadan ini tak sedikit pula yang membatalkan puasa karena kelelahan di kutip dari DETIKSULTRA.COM penjual dawet meraup keuntungan di tengah demonstrasi tersebut.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah mengingatkan bahwa pada saat aksi demonstrasi agar menahan emosi amarah dan tidak membuat gaduh. Ketua Tanfidzyah PBNU, Ahmad Fahrur Rozi mengatakan hawa nafsu, amarah, dan emosi bisa mengakibatkan puasa tidak sempurna. Ia mengajak semua pihak agar menghormati kemuliaan dan kedamaian bulan suci Ramadan.

"Tentang rencana demo 11 April mengajak semua pihak...menahan hawa nafsu serta menahan emosi dan amarah yang bisa membuat puasa menjadi tidak sempurna," kata Fahrur dalam keterangan tertulis yang CNNIndonesia.com terima, Minggu (10/4)

Berakhirnya aksi tersebut sampai kurang lebih jam 17:00 seharusnya aksi tersebut dijalankan dengan baik-baik dengan tidak merusak fasilitas umum yang mengakibatkan kericuhan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun