Si Cacat yang Terbuang
Di sebuah perairan yang dangkal, hiduplah sepasang burung bangau. Mereka sangat bersedih karena sudah beberapa tahun sang betina tidak juga bertelur. Padahal bangau-bangau yang lain sudah bertelur empat sampai tujuh butir dalam setahun.
"Ya Tuhan, tahun ini berikanlah kami telur meski sebutir saja," doa sang bangau jantan nyaris putus asa.
Akhirnya doa bangau jantan dikabulkan. Menjelang musim dingin, sang betina menghasilkan sebutir telur di kandang. Betapa bahagianya pasangan bangau itu.
"Ya Tuhan, terima kasih Kau telah mengabulkan doaku," ujar bangau jantan.
Bangau betina mengambil telur itu dengan pandangan takjub.
"Tak kusangka akhirnya kita memiliki seekor telur!" teriaknya.Â
Bangau jantan tak henti-hentinya bersyukur.Â
"Aku akan menjaganya sepenuh jiwa," ujar bangau betina.
Ia menimang-nimang telur itu dengan mata berbinar-binar bahagia.
"Aku pun akan selalu melindunginya sepanjang masa," timpal bangau jantan sambil mengusap telur itu dengan penuh kasih sayang.