Mohon tunggu...
Nur Jannah
Nur Jannah Mohon Tunggu... Guru Penulis

Hobi membaca fenomena dan menulis alam, memasak, travelling dan merencanakan masa depan anak negeri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Boom

17 Maret 2023   21:20 Diperbarui: 17 Maret 2023   21:24 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

#Religi

Memangnya aku ini apa? Mahkluk sejenis demonkah sehingga perempuan itu tak berani melirik apalagi menyentuhku? Aku yang berada di luar tak diacuhkannya sama sekali! Ah, sudahlah. Bukankah itu sudah biasa!

Menjelang sore, sesudah ashar. Aku masih sibuk menikmati sisa sinar mentari di luar. Lalu ada suara mobil memasuki pekarangan. Dan wanita itu melangkahkan kaki menuju pintu rumah ini. 

"Lagi-lagi setiap aku datang, begini!" omelnya.

Kau yang mendengar grasa-grusu di luar, langsung menyambut dan mencium tangannya dengan takzim.

"Tak rapi, berantakan!" 

Tanpa memperhatikan makiannya, engkau menuju dapur. Mengaduk dua gelas susu. Lalu segera keluar lagi dengan nampan di tangan.

"Minum dulu, Bu!" katamu sambil memindahkan dua gelas susu itu.

Aku tertawa dalam hati. Percuma kau buatkan, karena pasti dia tak akan meminumnya, seperti hari-hari yang sudah. 

"Nggak usah! Aku ke sini cuma mau menjemput Dika sama Arini saja." Ucapannya sinis mengiringi matanya yang menyelidik ke dalam. "Mana kedua cucuku itu?" 

Tuh kan? Apa kataku barusan! Huh, ingin sekali rasanya aku meninjunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun