Alhamdulillah sejak belum punya apa-apa secara materi, aku biasakan diriku untuk berbagi rasa syukur pada orang lain. Dalam kondisi ini kebiasaan berbagi mesti  makin bertambah, rasa syukurku pun mesti terus terujud dalam ibadah dan amaliah. Ketika Covid-19 hadir kebiasaan berbagi tetap kulakukan baik secara materi maupun berbagi ilmu dan pengalaman secara daring. Berbagi tak hanya berguna untuk yang menerima, namun juga menyehatkan bagi yang memberi. (2)
"Dik Chofid, meski anak-anak itu memang hanya anak asuh kita. Doa-doa mereka juga insyaaAllah diijabah oleh Allah swt," begitu abang selalu mengingatkanku. Â Â Â Â
Namaku Chofidah, aku yakin dengan izin-Nya akan mampu berdamai dengan Covid-19. Jika diawal kehadiran si Covid-19 berwarna seram dan kelam, makin lama warna itu memudar. Makin lama warnanya menjadi makin indah. Si Covid-19 berterbangan pergi satu per satu dari tubuhku, Si Covid-19 berterbangan pergi satu per satu dari jiwaku. Tetiba warnanya menjadi cantik.  Tetiba warnanya menjadi merah muda. Ia menoleh padaku berpamitan untuk terakhir kalinya. Si Covid-19 ucapkan salam , ia  terbang dalam temaram malam.
                                                                                                               Batoh,  21 Oktober 2020
Keterangan :
1. Hormon bahagia antara lain adalah hormon dopamin yang membantu seseorang untuk focus dan bersikap waspada secara mental. Hormon ini  ditingkatkan melalui konsumsi  minuman teh hijau, pijatan, mendengarkan musik, berolahraga, dan bermeditasi/zikir.  Hormon serotonin yang merupakan hormon kunci kebahagiaan. Mengalir saat kita merasa puas, penting dan berprestasi. Serotonin ditingkatkan melalui konsumsi vitamin D, kalsium, B6 juga magnesium.  J
uga melalui makanan dengan kandungan triptofan, seperti susu, unggas, ikan, telur, kedelai, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Berolahraga dan berada di bawah sinar matahari juga menjadi cara lain untuk meningkatkan serotonin. Berikutnya adalah hormon  endorfin adalah penghilang rasa sakit alami tubuh, yang diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap stres atau ketidaknyamanan.Â
Tingkat endorfin  juga cenderung meningkat ketika kita terlibat dalam aktivitas fisik, seperti makan, berolahraga, atau berhubungan seks. Bahkan tertawa , minum coklat, makan pedas juga bisa meningkatkan hormon endorfin. Hormon bahagia berikutnya adalah oksitosin. Oksitosin dikenal dengan hormon cinta, yang membangun hubungan yang kuat dan sehat.Â
Hormon ini dilepaskan dengan nada tinggi selama hubungan dekat dengan pasangan, ikatan antara orangtua dan anak, juga terjadi saat melahirkan dan menyusui. Hormon ini juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan, empati, dan ikatan dalam hubungan. Untuk meningkatkan hormon ini dapat dilakukan dengan ciuman, pelukan dan seks  (Sumber :  health.grid.id)
2. Penelitian di University of Pittsburg ternyata berbagi dan menolong orang lain dapat meningkatkan imun dan membuat seseorang jarang sakit serta tetap bahagia  (Sumber : sehatq.com )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H