Pendidikan menjadi salah satu penyebab kemiskinan tertinggi di Indonesia, untuk menjadi negara maju Indonesia harus memiliki tingkat ekonomi yang tinggi. Jika pendidikan menjadi salah satu penyebab rendahnya ekonomi maka kewajiban kita sebagai warga negara adalah meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Di masa pandemi seperti ini kedudukan pendidikan tergeser oleh kesehatan yang harus dijaga dan di prioritaskan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam hal menjaga pendidikan agar tetap berdiri dengan baik, pondok pesantren fadhlul Fadhlan Semarang, pondok bilingual yang berbasis karakter salaf tetap mengadakan pembelajaran tatap muka secara langsung dengan syarat murid harus tetap berada di pondok selama masa pembelajaran berlangsung (1 tahun). Seluruh kegiatan santri ataupun siswa diatur dengan sedemikian rupa agar pembelajaran tetap efektif dengan beberapa syarat yang harus di penuhi.
Pendidikan yang berkualitas dapat dicapai apabila tiga elemen dalam mencari ilmu bersatu, yaitu guru, orang tua dan murid. Seorang guru diperlukan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa dengan memahami karakter masing-masing siswa, orang tua dengan segala kemampuannya dapat mendukung bakat seorang anak yang senantiasa semangat dalam pencarian ilmunya.
”Belajar secara tatap muka dengan sorang guru memang di perlukan, baik itu akademik maupun non akademik, selama saya menjadi siswa, bahkan mahasiswa pun saya dapat merasakan apabila ada jam kosong dan saya tidak melakukan apaun dikelas, rasanya sangat meneysal, saya juga melihat banyak teman sekelas yang tidak memiliki ide untuk belajar dengan mandiri, dan hal ini (sekolah offline) menjadi loncatan bagi kita semua dalam mencari ilmu” kata salah satu mahasiswa sekaligus santri di Pesantren.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI