Mohon tunggu...
Nur Izzati
Nur Izzati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Takut untuk Bermimpi

26 Januari 2018   15:46 Diperbarui: 26 Januari 2018   15:58 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Di sebuah Desa tinggallah seorang gadis yang bernama Ria. Dia berasal dari kalangan menengah, dia menceritakan  bagaimana perjalanannya untuk masuk sekolah pavorit tingkat SMA. 

Ria memasuki sekolah dimana sekolah itu adalah sekolahan anak kalangan atas semua, pasti semua heran karena Ria merupakan anak kalangan menengah. Walau pun ria berasal dari kalangan bawah, namun semangat belajar yang ia miliki sangat besar tidak kalah hebat dengan anak kalangan atas. Karena  Ria memiliki kemampuan dan semangat yang luar biasa, dia mendapatkan undangan untuk masuk ke sekolah pavorit. 

Mengetahui hal tersebut ia merasa sangat senang dan berkata "mungkin ini adalah awal keberhasilanku". Mulai hari pertama Ria sekolah tepatnya pukul 07.00 Ria tiba disekolah, rasa penasaran dan bangga telah menyelimuti hatinya. Dengan bangga dia merasa bahwa impian nya untuk menjadi sukses sudah di depan mata.

Hari pertama sekolah Ria di tempatkan di kelas 1.1. dimana di dalam kelas itu hanya terdapat anak-anak yang berkelas. 

Tetapi, hal itu bukan masalah bagi Ria dan tidak mematahkan semangat Ria untuk terus berjuang. Ketika Ria memasuki kelas semua anak-anak menatap nya dan memandang Ria dengan sebelah mata, mungkin itu karena Ria hanya menggunakan seragam yang biasa berbeda dengan mereka yang menggunakan seragam yang bagus dan mahal. 

Nah, ketika seorang guru masuk dan akan memulai belajar, pada saat itu pelajaran pertama dan di hari pertama ria sekolah dan itu adalah pelajaran yang di gemari oleh Ria. Sebelum pelajaran di mulai mereka akan dipersilahkan maju satu persatu untuk memperkenalkan diri, semua mendapatkan giliran nya. 

Dan tiba giliran Ria untuk memperkenalkan diri nya, dengan kemetar dia memberanikan diri untuk maju dan memperkenalkan, dia mulai menyapa dengan "Hai teman-teman nama saya Ria. Saya Alumni SMP... sampai dengan selesai" ketika pekenalan Ria menyampaikan bahwa dia pernah ikut lomba antar Kecamatan dan mendapat juara 1. 

Dengan serentak anak-anak sekelas menertawakan Ria dan setelah perkenalan selesai, sebelum Ria dipersilakan duduk dia berkata kepada teman-teman "apa ada lagi yang ingin bertanya tentang diri saya?" tiba-tiba ada seorang laki-laki dari pojok sebelah kanan angkat tangan dan bertanya "orang tua kamu kerja apa?"

Dengan spontan Ria menjaswab "orang tua saya bekerja sebagai petani" mendengar jawaban itu teman-teman nya kembali bersorak, dan salah seorang dari mereka mengatakan "kalau orang tua kamu petani kenapa bisa masuk sekolah kesini?" 

Dengan rasa haru Ria menjawab "ini adalah impian saya untuk masuk sekolah bagus dengan harapan bisa sukses dikemudian hari tanpa menyusahkan orang tua, saya bisa masuk ke sekolah ini karena prestasi yang saya miliki dan mendapatkan beasiswa sampai saya lulus nanti". mendengar hal itu semua anak-anak terdiam, dan guru yang mendengarkan pun ikut terharu. kemudia Ria di persilahkan duduk kembali.

Setelah jam pelajaran berakhir Bel pun berbunyi pertanda jam istirahat telah tiba, semua siswa/i keluar berbondong-bondong untuk pergi belanja atau makan ke kantin, sedangkan Ria hanya diam dikelas dengan bekal seadanya. Dan masa sekolah terus berjalan Ria mempunyai 3 teman nama teman-teman nya adalah Nisa, Riska dan Retno. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun