Mohon tunggu...
Nurizka Fidali
Nurizka Fidali Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang pengajar perguruan tinggi di Yogyakarta. Hobi membaca, bersepeda, bermain musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendampingan Masyarakat pada Perencanaan Gapura Wilayah

29 Agustus 2023   23:07 Diperbarui: 29 Agustus 2023   23:10 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keberadaan gapura dapat diartikan sebagai entrance atau yang memiliki arti sebagai pintu masuk. Selain hal tersebut, keberadaan gapura juga dapat dianggap sebagai petunjuk/penanda suatu wilayah maupun ikon suatu daerah tertentu. 

Melihat gapura yang mencantumkan nama suatu wilayah maka masyarakat akan mudah mengenali dan mengakses daerah tersebut. Terlebih jika daerah tersebut memiliki potensi/daya tarik wisata yang cukup baik, maka keberadaan penanda wilayah yang merupakan fasilitas penunjang tersebut menjadi sesuatu yang signifikan. 

Salah satu daerah yang belum terdapat gapura penanda wilayah adalah wilayah Dukuh Manisrejo, Kalurahan Maguwoharjo, Sleman. Dengan melihat kondisi tersebut, maka melalui Kegiatan Pengabdian Masyarakat Universitas AMIKOM Yogyakarta, penulis berperan serta memberikan ide dan pendampingan dalam perancangan Gapura Dukuh Manisrejo sebagai penanda wilayah tersebut.

Kegiatan dilaksanakan dengan beberapa tahap, yaitu pengumpulan data, diskusi rancangan, dan penyusunan rancangan.  Dalam diskusi disepakati konsep rancangan gapura didasarkan pada kekhasan gapura di wilayah Yogyakarta, yaitu Gapura Lar Badak. Adapun Lar diartikan swiwi atau sayap, ada di bagian kanan dan kiri jalan/ pintu masuk. 

Sedang Badak mengartikan binatang kuat dan tangguh yang memiliki usia hidup panjang. Kemudian Bunga Melati lima kelopak yang melambangkan kesucian. Pada tiang terdepan (lebih tinggi) atau belakang (lebih pendek) di bagian bawah melati terdapat tiga tingkatan persegi empat. Hal tersebut menunjukkan budaya daerah yang berasal dari tiga hal yakni cipta, rasa dan karsa.

Diharapkan dengan adanya kegiatan perencanaan tersebut akan memberikan inspirasi pengembangan daerah, dan ketika terbangun akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap identitas wialayah,  serta kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan potensi daerah tersebut. 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun