Mohon tunggu...
Nuriyah Subekti
Nuriyah Subekti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

perempuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penasaran dengan Fenomena Gunung-Gunung Bertopi? Ini Dia Penjelasannya

21 Maret 2024   22:34 Diperbarui: 21 Maret 2024   22:35 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Fenomena Gunung Topi merupakan pemandangan alam yang menarik dimana awan berbentuk topi menutupi puncak gunung. Hal ini terjadi karena gelombang di gunung atau angin dari atas menimbulkan pusaran di puncak gunung. Disebut awan lentikularis dan muncul akibat pusaran yang membentuk awan berbentuk topi, piring raksasa, atau UFO. Berbagai faktor, termasuk iklim, geologi, dan vegetasi bertanggung jawab atas fenomena ini. Banyak wilayah di dunia, termasuk kutub bumi, memiliki pegunungan dengan puncak yang banyak dipelajari.

Contoh puncak puncak yang umum terjadi di pegunungan Indonesia antara lain Gunung Sindoro (9 Maret 2024) dan Gunung Merbabu (10 Maret 2024). Fenomena "gunung yang tertutup awan", juga dikenal sebagai "topi awan" atau "topi orografis", terjadi ketika udara yang lembab dan stabil dipaksa melewati gunung. Penurunan suhu yang signifikan disebabkan oleh rendahnya tekanan udara di ketinggian yang lebih tinggi karena puncak gunung mengalami ketinggian yang lebih tinggi. Ketika suhu turun di bawah titik embun, uap air di udara mengembun dan awan terbentuk di puncak gunung. Jika udara terus bergerak, awan bisa tampak seperti topi di puncak gunung.

Pegunungan dicirikan oleh fenomena “topi” (angin kencang) akibat gelombang pegunungan dan angin tingkat atas di pegunungan. Awan lentikularis yang menutupi gunung terjadi karena keberadaan gunung menghalangi aliran udara dan menimbulkan pusaran di puncak gunung. Fenomena ini biasa terjadi dan sering berlangsung selama beberapa jam pada tingkat tinggi di atmosfer. Beberapa faktor utamanya adalah:

1. Pengaruh iklim: Puncak gunung biasanya terletak di daerah yang beriklim sangat dingin, seperti kutub bumi. Namun karena faktor lain yang mempengaruhi fenomena ini, puncak gunung tetap bebas es.

2. Pengaruh geologi: Struktur geologi gunung juga mempengaruhi fenomena ini. Pegunungan dengan struktur kompleks dan lapisan tanah yang kuat dapat menjaga puncaknya bebas dari es 

3. Pengaruh Vegetasi: Vegetasi yang tumbuh di puncak gunung juga membantu mencegah terbentuknya es di puncak gunung. Tumbuhan menyerap panas dari sinar matahari, menjaga suhu puncak gunung tetap hangat dan mencegah pembentukan es, angin membawa panas ke puncak gunung, mengurangi kemungkinan terbentuknya es.

4. Pengaruh Curah Hujan: Curah hujan ringan di puncak juga membantu menjaga puncak bebas dari es. Curah hujan yang rendah berarti es yang jatuh di puncak gunung cepat menguap.

 Ada tiga jenis utama awan lentikularis, yaitu Altocumulus standing lenticularis (ACSL), stratocumulus standing lenticular (SCSL), dan cirrocumulus standing lenticularis (CCSL), yang ketinggiannya berbeda di atas tanah. Awan lentikularis yang paling populer adalah awan altocumulus, yang bertumpuk seperti pancake dan sangat fotogenik. Awan stratocumulus lentikularis lebih dekat ke daratan dan umumnya memiliki gambaran kontur yang lebih halus dibandingkan penampakan UFO pada umumnya.

Pada ketinggian, ketiga awan tersebut sebagian besar merupakan sirokumulus lentikularis berwarna putih yang memiliki tampilan berlapis lebih halus. Meskipun bukan merupakan bahaya langsung bagi pendaki, awan lentikularis dapat dideteksi dengan pengamatan pendaki terhadap variasi geometri dan susunannya, serta perubahan kondisi cuaca dan lingkungan. Untuk mendeteksi keberadaan awan lenticular saat mendaki, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut: 

1. Penampakan Awan: Awan lenticular terdiri dari lapisan awan "piring terbang" atau "pancake", bentuknya unik, menyerupai kue. Awalnya, awan ini terlihat seperti gelombang yang melayang berjam-jam atau berhari-hari sehingga menyebabkan angin dan cuaca berubah serta awan menyebar dan menyebar.

2. Lokasi dan Bentuk: Awan lentikularis biasanya terbentuk di atau di antara puncak gunung. Hal ini terjadi ketika udara dan angin yang stabil dari arah yang sama atau serupa bertiup melalui troposfer di atas perbukitan dan pegunungan dari ketinggian yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun