Mohon tunggu...
Nuriyah ArinaFitri
Nuriyah ArinaFitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Persoalan Kesulitan Belajar pada Siswa Sekolah Dasar

14 Januari 2024   22:20 Diperbarui: 14 Januari 2024   22:27 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesulitan belajar atau Learning Disability merupakan suatu kelainan yang terjadi pada individu dan membuat individu mengalami kesulitan ketika melakukan pembelajaran. Kesulitan belajar yang terjadi pada siswa merupakan suatu keadaan dimana pada saat proses pembelajaran ditandai dengan adanya hambatan yang terjadi pada siswa. Pada saat proses pembelajaran berlangsung secara tidak disadari banyak sekali hambatan yang dialami oleh siswa. Siswa yang memiliki masalah terkait kesulitan belajar ini memiliki hambatan terkait hasil belajarnya hal ini menyebabkan penurunan prestasi akademik pada siswa. Kesulitan belajar bisa berdampak negatif tidak hanya penurusan prestasi akademik saja namun juga perkembangan kepribadian siswa. Kesulitan belajar sering terjadi oleh siswa Sekolah Dasar.

Kesulitan belajar dibagi menjadi tiga jenis. Pertama, kesulitan belajar membaca atau Disleksia Learning adalah kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Kesulitan belajar ini disebabkan karena gangguan daya ingat pada siswa pada saat memproses serta mengelola informasi yang sedang dibaca. Gejala siswa yang mengalami Disleksia antara lain susah untuk memproses serta mengingat hal-hal baru, sulit untuk melafalkan kata-kata baru. Kedua, kesulitan belajar menulis atau Disgraphia Learning merupakan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa yang ditandai dengan adanya kesulitan pada siswa dalam mengungkapkan pemikiran dalam sebuah tulisan. Kesulitan ini berhubungan dengan ADHD atau gangguan perilaku yang terjadi pada anak. Mereka juga mengalami kesulitan dalam membuat tulisan yang baik dan benar. Terkadang tulisannya tidak dapat dibaca karena kurang jelas. Ciri-ciri siswa yang memiliki kesulitan belajar menulis seperti pada saat membaca siswa membaca dengan amat lamban dan terkesan tidak yakin atas apa yang di ucapkan, siswa menggunakan jarinya untuk mengikuti pandangan matanya yang beranjak dari satu teks ke teks berikutnya. Ketiga, kesulitan belajar menghitung atau Diskalkulia Learning merupakan gangguan perkembangan yang terjadi pada siswa dalam keterampilan dalam hal berhitung matematika. Diskalkulia disebabkan oleh gangguan pada system saraf pusat. Ciri-ciri siswa yang memiliki kesulitan belajar menghitung seperti sulit memahami perhitungan matematika dasar, seperti pertambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, sulit menghitung uang dan juga kembalian, sulit membaca jam.

Faktor penyebab kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan juga faktor eksternal. Faktor internal pada siswa yaitu kondisi yang berasal dari diri sendiri. Faktor internal meliputi kondisi psiko-fisik yang mempengaruhi siswa, terutama yang memiliki komponen kognitif, seperti kemampuan pengetahuan. Contoh faktor internal pada siswa yaitu kurang minatnya siswa pada saat pembelajaran di kelas. Sedangkan faktor eksternal pada siswa adalah faktor yang berasal dari luar siswa. Faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, teman sebaya yang nakal, lingkungan sekolah yang kurang baik, guru dan sumber belajar yang kurang berkualitas.

Permasalahan yang terjadi dalam hal kesulitan belajar pada siswa secara umum menyangkut kemampuan akademik dasar pada siswa, seperti kemampuan dalam membaca, menulis, dan berhitung. Untuk mengetahui kesulitan belajar yang terjadi pada siswa, perlu adanya mengetahui apa saja karakteristik siswa yang mengalami permasalahan terkait kesulitan belajar. Karakteristik siswa yang mengalami permasalahan terkait kesulitan belajar yaitu (1)hasil belajar yang dimiliki oleh siswa yang rendah atau dibawah rata-rata; (2) selalu tertinggal dengan teman-teman ketika mengerjakan sesuatu, misalnya ketika mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru; (3) hasil yang telah dicapai oleh siswa tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukannya, siswa sudah berusaha mengerjakan namun tetap saja mendapatkan nilai yang rendah; (4) siswa yang menunjukkan sikap tak wajar di dalam kelas maupun di luar kelas, sikap tersebut seperti menantang teman maupun guru, suka berpura-pura; (5) siswa yang menunjukkan perilaku emosional yang kurang wajar, hal ini dapat dilihat ketika siswa menunjukkan perilaku yang mudah tersinggung, pemarah, selalu sedih, kurang gembira pada saat di sekolah.

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi permasalahan yang terjadi pada siswa terkait kesulitan belajar. Pada saat proses pembelajaran di kelas guru mendapatkan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan perilaku siswa, hasil penilaian siswa, dan masih banyak lagi. Dalam hal ini, peran guru sangatlah penting untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang tejadi pada siswa. Perlu diketahui tidak semua sekolah-sekolah memiliki guru bimbingan dan konseling. Masih banyak sekolah yang tidak memiliki guru bimbingan dan konseling. Dalam menghadapi permasalahan yang terjadi pada siswa mau tak mau guru kelas harus mengatasi permasalahan yang terjadi. Perlu adanya usaha yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi permasalahan terkait kesulitan belajar pada siswa. Berikut ini merupakan cara yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan belajar pada siswa:

(1) Siswa diajak untuk terlibat aktif pada saat pembelajaran berlangsung. Pada saat pembelajaran berlangsung, guru memberikan games terkait materi pembelajaran pada saat itu, bisa juga dengan cara membuka sesi diskusi. Dalam hal ini, semua siswa berperan aktif.

(2) Guru melakukan tes diagnostik pada siswa. Dengan adanya tes diagnostik ini, nantinya hasil tes dapat dijadikan guru sebagai acuan dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pada siswa.

(3) Menggunakan metode prior knowledge. Metode ini dilakukan dengan cara menghubungkan materi pembelajaran yang sudah disampaikan oleh guru sebelumnya dengan materi pembelajaran yang baru atau belum disampaikan oleh guru. Dengan menggunakan metode ini membantu siswa dalam menerima materi dan juga membuat siswa lebih mudah memahami pembelajaran.

(4) Guru membiasakan siswa untuk membuat catatan atau biasa disebut mind mapping. Dalam hal ini dapat memudahkan siswa untuk mengingat materi apa saja yang sudah dijelaskan guru pada saat pembelajaran berlangsung.

(5) Guru melakukan pendekatan secara individual kepada siswa.

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun