Mohon tunggu...
Nur Istiqamah
Nur Istiqamah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa

Saya Nur Istiqamah, hobi suka memasak dan juga menyukai hal hal yang berbau karya atau kerajinan tangan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dampak Digitalisasi bagi Kesejahteraan Guru Terkait Isu Program Marketplace Guru di Indonesia

28 Juni 2023   15:22 Diperbarui: 4 Juli 2023   22:01 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Digitalisasi adalah adalah proses mengubah atau mentransformasikan data informasi, atau bahkan proses bisnis dari yang tadinya berbentuk fisik menjadi bentuk digital, baik itu cara kerja, komunikasi dan mengakses informasi. Salah satu kemajuan digitalisasi adalah di ciptakannya aplikasi aplikasi dengan tujuan memudahkan masyarakat atau para konsumen bagi pelaku bisnis contohnya marketplace guru.

Marketplace guru adalah sebuah platform online atau wadah dimana dalam platform tersebut terdapat profil seluruh guru yang ada di Indonesia, para guru tersebut menjelaskan deskripsi pengalaman mengajar, keahlian dalam mengajar dan juga jenis mata pelajaran yang ditawarkan. Dimana dalam platform marketplace guru ini dapat diakses semua sekolah yang ada di Indonesia, sehingga dengan melalui platform atau wadah ini sekolah dapat mencari guru yang dibutuhkan dengan mudah sesuai dengan kriteria sekolah tersebut.

Walaupun penerapan marketplace guru tersebut terbilang isu atau belum pasti akan diterapkan, tetapi sudah banyak pendapat pendapat terkait problem atau masalah masalah yang ditumbulkan terkait marketplace guru jika jadi di terapkan, masalah pertama dilansir dari aplikasi tiktok adanya banyak aspirasi yang membahas tentang program tersebut mulai dari mempermasalahkan tentang nama programnya, mereka berpendapat kenapa harus menggunakan kata "marketplace guru" dimana kata marketplace ini terkesan seperti menjual suatu barang, sedangkan guru bukan merupakan sebuah barang yang bisa di check out sesuka hati.

Masalah lainnya adalah munculnya penyalahgunaan program, seperti mengandalkan orang dalam, contohnya sekolah tersebut dapat merekrut atau mencheck out guru yang merupakan kerabatnya bukan karna melihat keahlian yang dimiliki guru tersebut. Problem selanjutnya adanya ketimpangan fisik, contohnya merekrut guru karena memiliki fisik yang cantik sehingga guru yang sudah terbilang tua dan dianggapnya kurang cantik akan susah mendapatkan sekolah untuk mengajar atau bekerja.

Akan tetapi beranjak dari masalah tersebut  dengan adanya digitalisasi terkait program marketplace guru ini juga memiliki dampak positif bagi kesejahteraan guru misalnya, para guru tidak perlu menunggu pengangkatan dari pemerintah pusat dalam jangka waktu yang lama, guru memiliki akses mengajar ke berbagai sekolah yang lebih luas dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah local saja, dapat menjadi wadah bagi para guru untuk menghasilkan penghasilan tambahan seperti menawarkan kelas tambahan diluar waktu kerja mereka sebagai guru tetap, para guru juga dapat mengajar sesuai dengan ketersediaan waktunya, serta tidak ada lagi yang namanya guru honor.

Di sisi lain kemajuan digitalisasi terkait program marketplace guru ini juga memiliki dampak negative bagi kesejahteraan para guru contohnya motivasi guru bisa menurun yang dipengaruhi karena tidak mendapatkan gaji dan tunjangan yang layak seperti pegawai negeri sipil (PNS) atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), munculnya ketikpastian status karena mereka belum menjadi PNS atau PPPK, serta memungkinkan guru tersebut bisa dipecat atau diganti sewaktu waktu.

Marketplace guru ini akan dibentuk oleh Nadiem Majarim, beliau merupakan Menteri Pendidikan di Indonesia dan berpendapat bahwa permasalahan guru honorer selalu ada di Indonesia kerena tenaga didik di sekolah bisa kapan saja pindah, pensiun, atau meninggal dunia, namun sekolah tidak dapat langsung merekrut guru baru karena harus menunggu rekrutmen guru ASN terpusat sehingga harus terpaksa merekrut guru honorer, Oleh karena itu beliau menciptakan solusi permanen yakni menciptakan platform marketplace guru yang di dukung oleh teknologi.

Jadi menurut saya terkait marketplace guru ini tujuan diciptakannya program tersebut sudah sangat bagus yaitu untuk mengantisipasi adanya kekosong guru apabila disuatu sekolah terdapat guru yang pindah, pensiun atau meninggal dunia yang akhirnya menghambat proses ajar mengajar di sebuah sekolah dan terpaksa merekrut guru honorer. Namun saran untuk menciptakan program tersebut nama yang digunakan bisa diubah, karena guru bukan merupakan barang yang bisa diperjual belikan melainkan mereka merupakan seorang pahlawan yang mengajar para penerus bangsa di Negara ini. Selain itu program ini bisa diarahkan agar tidak disalahgunakan sehingga terdapat pihak pihak yang merasa dirugikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun